Lagi Mandi di Pantai Waigete Sikka, Sandro Terseret Arus Kuat Hingga Saat Ini Belum Ditemukan
Pedagang ikan terseret arus pantai Waegete Sikka Tim SAR Gabungan lakukan pencarian
LABUANBAJOVOICE.COM | Seorang warga pedagang ikan asal Desa Ipar, Kecamatan Bola, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur terseret arus laut kuat disertai gelombang tinggi saat berekreasi bersama teman-temannya di Pantai Waigete pada Minggu, 1 September 2024 kemarin.
Korban atas nama Sandro (23) itu pun kemudian dilakukan pencarian oleh Tim Pencarian dan Penyelamatan (SAR) Gabungan Maumere berdasarkan informasi yang diterima oleh pihak tim SAR.
Kepala Kantor Pencarian dan Penyelematan Maumere Supriyanto Ridwan selaku SMC (SAR Mission Coordiantor) kepada media di Labuan Bajo, Senin (2/9) menceritakan kronologi kejadian. Ia katakan, kronologi yang kami terima informasinya, bahwa korban bersama dua teman lainnya sedang mandi di pantai.
“Kronologi yang kami dapatkan bahwa korban bersama dua orang temannya sedang berekreasi dan mandi di pantai Waiegete. Namun sekitar pukul 14.00 Wita ombak tinggi dan arus yang kuat menyeret korban ke tengah laut dan tidak dapat menyelamatkan diri, sementara dua temannya dapat menyelamatkan diri,” terang Ridwan.
Ridwan mengatakan, masyarakat dan keluarga sudah melakukan upaya pencarian terhadap korban. Namun sampai waktu dilaporkan, korban belum dapat ditemukan.
“Korban belum dapat ditemukan, sehingga langsung diberangkatkan Tim SAR Gabungan menuju lokasi kejadian,” ujar Kepala Pencarian dan Penyelematan Maumere itu.
Dikatakan Ridwan, sekitar pukul 06?30 wita pagi tadi, Tim SAR Gabungan telah melakukan pencarian hari ke dua dengan mengerahkan rubber boat kantor SAR Maumere dan dibantu dengan kapal nelayan setempat dan akan dilakukan penyelaman di daerah pencarian.
“Semoga korban segera ditemukan oleh Tim SAR Gabungan,” harap Ridwan.
Adapun Tim Pencarian dan Penyelamatan (SAR) Gabungan pada hari kedua pencarian diantaranya Rescuer Kantor SAR Maumere, Lanal Maumere, Polair Polda NTT, Polres Sikka, Babinsa Bola, nelayan serta masyarakat setempat.
Penulis: Hamid