Bercanda bersamamu itu hanya kenangan,
Kasih sayangmu ingin aku ulangi.
Jejak langkahmu, Ayah, masih aku kenangkan,
Aku ingin menyerah dan pergi.
Aku tidak tahu sekarang Ayah di mana,
Eh, ternyata Ayah pergi jauh,
Untuk selamanya-lamanya,
Tetapi jejaknya masih utuh.
Baca Juga: GP Ansor NTT Ajak Masyarakat Sambut Meriah Tanwir dan Milad Muhammadiyah Ke-112 di Kupang
Separuh nyawaku sudah hilang,
Karena cinta pertamaku telah pergi.
Hanya nasihatmu yang bisa aku kenang,
Sampai jejak langkah itu hilang sendiri.
Ayah, jejak langkahmu
Membuat aku menjadi wanita yang kuat.
Dulu harapanmu,
Aku menjadi wanita yang hebat.
Penulis: Esterlina Jeniman | Mahasiswi dari Kampus Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng | Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia | Semester VII