Libur Lebaran 1446 H, Desa Wisata Warloka Pesisir Dibanjiri Wisatawan
Lonjakan Pengunjung Desa Wisata Warloka Pesisir: Surga Tersembunyi NTT yang Menakjubkan! Bukti Pesona Pariwisata Lokal Yang Menjanjikan

LABUANBAJOVOICE.COM – Desa Wisata Warloka Pesisir, sebuah permata tersembunyi di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), telah sukses memikat hati para wisatawan domestik selama libur Lebaran 1446 H/2025 M. Bukan hanya sekadar peningkatan pengunjung, tetapi lonjakan yang luar biasa! Selama tiga hari libur, mulai 31 Maret hingga 2 April 2025, Desa Wisata Warloka Pesisir dipadati oleh ratusan wisatawan, membuktikan daya tarik pariwisata berbasis masyarakat yang semakin menguat.
Data kunjungan yang dikumpulkan oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan Komunitas Warloka Original menunjukkan angka yang fantastis. Pada 31 Maret, tercatat 173 wisatawan menikmati keindahan desa pesisir ini.
“Angka ini melesat tajam pada 1 April, mencapai 192 wisatawan yang menghabiskan seharian di Warloka. Bahkan pada 2 April, hingga pukul 16.40 WITA, tercatat 139 wisatawan, dan diperkirakan jumlahnya akan terus bertambah,” ujar Ahmad Amirudin, penanggung jawab pintu masuk Bukit Anjungan Warloka Pesisir, pada Selasa (1/4) siang.
Menurut Amir -panggilan akrabnya-, pada hari biasanya kunjungan wisatawan itu hanya sekitar 20 hingga 30 orang yang berkunjung setiap hari (Senin-Sabtu), dan meningkat kunjungan paling banyak di hari Minggu.
“Lonjakan ini sungguh luar biasa!” ungkap Amir. Ia menduga, keberhasilan ini tak lepas dari promosi gencar melalui media sosial dan pemberitaan media yang berhasil mencuri perhatian publik.
Menurut Amir, kunjungan wisatawan ke Bukit Anjungan di Desa Wisata Warloka Pesisir ini jiha berdampak positif pada perekonomian lokal. Para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merasakan peningkatan pendapatan yang signifikan. Para penjual makanan dan minuman ringan, misalnya, kebanjiran pembeli.
“Dengan tiket masuk yang sangat terjangkau, hanya Rp 5.000 per orang, wisatawan dapat menikmati keindahan Bukit Anjungan yang memesona. Bayangkan, pemandangan laut lepas yang membentang luas, perbukitan hijau yang menawan, pulau-pulau kecil yang tersebar di cakrawala, dan sunset yang begitu memikat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Amir mengungkap, belum lagi perjalanan menuju Bukit Anjungan yang akan membawa para wisatawan menyusuri pemukiman warga dan hamparan hutan mangrove yang asri.
“Untuk mencapai Bukit Anjungan, wisatawan akan melewati jalan setapak yang ramah dan mudah diakses, melewati pemukiman penduduk yang asri dan rindang, memberikan pengalaman yang unik dan berkesan,” terang Amir.
Di Bukit Anjungan sendiri, kata dia, tersedia beberapa fasilitas untuk kenyamanan pengunjung, seperti area parkir yang cukup luas, beberapa warung kecil yang menyediakan berbagai makanan dan minuman ringan, serta tempat duduk yang nyaman untuk menikmati pemandangan.
“Pengalaman yang tak terlupakan bagi wisatawan!” ungkapnya.
Arina, salah satu wisatawan yang berkunjung, mengungkapkan kekagumannya. “Pemandangannya luar biasa! Saya sangat terkesan dengan keindahan alamnya yang masih alami dan terjaga. Fasilitasnya juga cukup memadai.” ujar Arina.
Senada dengan Arina, Arzan, wisatawan lainnya, menambahkan, tempat ini benar-benar surga tersembunyi!. “Saya merasa sangat tenang dan damai di sini. Saya suka adanya warung-warung kecil di dekat Bukit Anjungan, jadi tidak perlu jauh-jauh mencari makanan.” jelasnya.
Kebersihan di Bukit Anjungan juga menjadi prioritas bagi Pokdarwis Desa Wisata Warloka Pesisir dan Komunitas Warloka Original. Dikatakan Amir, petugas setiap saat aktif membersihkan sampah yang ditinggalkan pengunjung. Ia juga mengajak semua wisatawan untuk turut serta menjaga kebersihan lingkungan.
“Saya mengajak wisatawan untuk menjaga kebersihan dan membuang sampah-sampah yang dibawah untuk dibuang ke tempat yang telah disediakan oleh petugas,” pinta Amir.
Lonjakan pengunjung di Desa Wisata Warloka membuktikan potensi besar pariwisata berbasis masyarakat di NTT. Keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi desa-desa wisata lain di Indonesia.
Untuk menjaga keberlanjutan, kerjasama yang erat antara masyarakat, pemerintah daerah, dan pelaku usaha wisata sangatlah penting. Mari jaga keindahan Warloka agar tetap lestari dan terus memikat hati para wisatawan!
Penulis: Hamid