Bisnis & UMKM

BPOLBF Luncurkan E-Majalah 10 Khas Kuliner Manggarai Gunakan Dua Bahasa

BPOLBF Launching E-Magazine 10 Gastronomi Lokal Labuan Bajo Flores

LABUANBAJOVOICE.COM | Dalam rangka melestarikan, menghidupkan, dan mengangkat kembali khazanah kuliner tradisional khas Flores secara umum, dan Manggarai Raya dan Labuan Bajo secara khusus, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) meluncurkan E-Magazine Gastronomi Lokal Labuan Bajo Flores yang merepresentasikan kuliner dan cita rasa yang menggunakan bahan dan rempah-rempah lokal.

Diluncurkan pada momentum World Tourism Day pada Jumat, 27 September 2024 di Taman Parapuar, Labuan Bajo, E-Magazine ini berisi galeri foto serta narasi berbahasa Indonesia dan Bahasa Inggris tentang 10 Kuliner Khas Labuan Bajo Flores yaitu Bobo, Rebok, Kopi Tuk, Songkol, Latung Bombo, Nuru Cuing, Kolo, Lenco, Serabe, Lomak, dan Baru Ikan.

E-Magazine Gastronomi Manggarai Labuan Bajo ini juga merupakan output dari Focus Group Discussion (FGD) Gastronomi Labuan Bajo dengan tema “Recreating the Cuisine of Our Ancestors “ (Menciptakan Kembali Masakan Nenek Moyang Kita) pada Jumat, 13 September 2024 lalu di Kantor BPOLBF yang dihadiri oleh Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan Manggarai Barat (Disparekrafbud), Politeknik eLBajo Commodus, Hotel Puri Sari Beach, Hotel Parlezo, Pater Theribus Gurung, SVD dari Dapur Manggarai, Chef Michael dari Kitchen Garden, Maria Goreti dari Sekang Iling deDatangs, dan IFPRO yang turut memberi perspektif dari segi promosi.

Plt. Direktur Utama BPOLBF, Fransiskus Xaverius Teguh menyampaikan bahwa gastronomi lokal memiliki keterikatan yang sangat erat dengan pariwisata dan dapat menjadi bagian integral dari identitas dan daya tarik destinasi.

Baca Juga:  Selain Upacara HUT RI Ke-79, Camat Komodo Siapkan Pasar Malam hingga Buka Lomba Masak Khas Tradisional di Desa Tiwu Nampar

“Gastronomi lokal adalah salah satu kekayaan budaya yang sangat penting dalam dunia pariwisata karena dapat memperkaya pengalaman wisatawan. Kami di BPOLBF percaya bahwa keunikan rasa dari tradisi kuliner setempat bukan hanya sekadar pelengkap perjalanan, tetapi merupakan bagian integral dari identitas dan daya tarik destinasi. Dengan mempromosikan gastronomi lokal, kita tidak hanya memperkenalkan wisatawan pada rasa yang unik, tetapi juga mendukung perekonomian lokal dengan memberdayakan petani, nelayan, dan pelaku usaha kuliner setempat. Hal ini menciptakan ekosistem pariwisata yang berkelanjutan dan saling menguntungkan,” ujar Frans.

Dalam kesempatan yang sama, Sekertaris Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan. Chrispin Mesima menyampaikan, Gastronomi secara luas merupakan ekosistem kuliner yang komperhensif, yang bisa menjadi ruang untuk pengembangan dalam jangka panjang, yang intinya bisa mengembangkan ekosistem pariwisata dan kedepannya akan terus menggali potensi kuliner bersama para ahli gastronomi.

”Gastronomi secara luas merupakan ekosistem kuliner yang komprehensif, yang bisa menjadi ruang untuk pengembangan dalam jangka panjang. Bicara gastronomi berarti bagaimana kita berpikir dari hulu hingga hilir untuk pengembangan kuliner di Pulau Flores. Intinya kita ingin mengembangkan ekosistem kuliner yang menjadi salah satu subsektor ekonomi kreatif. Ini menjadi salah satu upaya kami kedepannya untuk terus menggali potensi kuliner bersama para ahli gastronomi tentunya,” ujar Chrispin.

Selanjutnya E-Magazine Gastronomi Lokal ini akan disebarkan kepada para Asosiasi, pelaku usaha wisata hotel maupun restoran dan diharapkan dapat makin memperkaya dan mengenalkan khazanah kuliner lokal Labuan Bajo Flores untuk para wisatawan yang datang berkunjung ke Labuan Bajo.

Baca Juga:  Pantai Pede Labuan Bajo: Wisata Unggulan yang Tetap Diminati Meski Penuh Sampah

Penulis: Hamid

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://t.me/labuanbajovoice
Back to top button