Dorong Pariwisata Berbasis Toleransi, Disparekrafbud Manggarai Barat Serukan Persatuan di Bulan Suci Ramadhan
Pesan Hikmah Ramadhan: Kepala Disparekrafbud Manggarai Barat Ajak Persatuan dan Kerukunan Umat Beragama

LABUANBAJOVOICE.COM – Bulan suci Ramadhan 1446 H/2025 M telah tiba, membawa berkah, makna spiritual, dan kesempatan untuk mempererat persaudaraan antarumat beragama. Dalam momen istimewa ini, Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan (Disparekrafbud) Kabupaten Manggarai Barat, Stefanus Jemsifori, menyampaikan pesan hikmah kepada seluruh masyarakat.
Kepala Dinas Parekrafbud Manggarai Barat mengajak umat Muslim untuk menjadikan Ramadhan sebagai sarana introspeksi diri, meningkatkan ketakwaan, serta memperkuat solidaritas dan persatuan.
Stefanus dalam keterangannya menekankan bahwa Ramadhan tidak hanya menjadi waktu beribadah bagi umat Islam, tetapi juga momentum bagi semua lapisan masyarakat untuk mempererat hubungan sosial dan memperkuat toleransi antarumat beragama.
“Ramadhan mengajarkan nilai-nilai penting seperti kesabaran, keikhlasan, dan berbagi kepada sesama. Nilai-nilai ini tidak hanya penting bagi umat Muslim, tetapi juga bagi seluruh masyarakat dalam menjaga persaudaraan dan keharmonisan,” ujarnya, Minggu (2/3) malam.
Lebih lanjut, ia mengajak seluruh masyarakat Manggarai Barat untuk menjadikan Ramadhan sebagai kesempatan memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong.
“Mari kita manfaatkan bulan suci ini sebagai waktu untuk memperkuat hubungan sosial, mempererat persatuan, dan meningkatkan kepedulian terhadap sesama. Kebersamaan ini akan menjadi modal utama dalam membangun daerah kita agar lebih maju dan sejahtera,” tambahnya.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kerukunan umat beragama di Manggarai Barat, khususnya di destinasi wisata Labuan Bajo yang menjadi rumah bagi berbagai kelompok masyarakat dengan latar belakang agama dan budaya yang beragam.
“Manggarai Barat adalah rumah bagi berbagai suku, agama, dan budaya. Toleransi dan kerukunan adalah fondasi utama dalam membangun daerah ini. Dengan menjaga keharmonisan, kita bisa menciptakan lingkungan yang kondusif, tidak hanya bagi masyarakat lokal tetapi juga bagi wisatawan yang datang ke Labuan Bajo,” katanya.
Menurutnya, keberagaman adalah anugerah yang harus dijaga dan dirawat dengan semangat persatuan dan saling menghormati. Ramadhan, lanjut Stefanus, menjadi momentum yang tepat untuk menumbuhkan semangat persaudaraan dan memperkuat kerja sama antar umat beragama.
Dukungan untuk Pengembangan Pariwisata yang Berbasis Toleransi
Selain menyerukan persatuan dan toleransi, Stefanus juga menyoroti pentingnya menjaga citra Labuan Bajo sebagai destinasi wisata kelas dunia yang mengedepankan keramahtamahan dan nilai-nilai kebudayaan lokal.
“Wisatawan yang datang ke Labuan Bajo bukan hanya ingin melihat keindahan alamnya, tetapi juga ingin merasakan atmosfer budaya dan keramahan masyarakat setempat. Oleh karena itu, menjaga sikap toleransi, menghormati perbedaan, dan saling menghargai adalah hal yang sangat penting dalam pengembangan sektor pariwisata kita,” jelasnya.
Untuk itu, ia mengajak seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah, pelaku pariwisata, maupun masyarakat, untuk terus mempromosikan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata yang aman, nyaman, dan menjunjung tinggi nilai-nilai keberagaman.
“Dengan menjaga persatuan dan kerukunan, kita tidak hanya menciptakan lingkungan yang harmonis bagi masyarakat lokal, tetapi juga memberikan kesan positif bagi para wisatawan yang datang,” tambahnya.
Pesan hikmah dan imbauan yang disampaikan oleh Kepala Disparekrafbud Manggarai Barat, Stefanus Jemsifori, menjadi pengingat penting bagi seluruh masyarakat untuk terus menjaga persatuan, toleransi, dan kebersamaan, terutama di bulan suci Ramadhan.
Dengan semangat Ramadhan, diharapkan Manggarai Barat dapat terus berkembang sebagai daerah yang damai, sejahtera, serta menjadi destinasi wisata kelas dunia yang tidak hanya indah secara alam, tetapi juga kaya akan nilai-nilai budaya dan kebersamaan.
Penulis: Hamid