Peringatan Hari Lahir Pancasila ke-80, Bupati Endi Serukan Empat Langkah Konkret Implementasi Pancasila di Era Digital
Empat Langkah Strategis Ditekankan untuk Menguatkan Implementasi Pancasila di Tengah Arus Teknologi dan Digitalisasi

LABUANBAJOVOIVE.COM — Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat menggelar upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila ke-80 pada Senin (2/6/2025), yang dipusatkan di halaman kantor bupati. Peringatan tahun ini menjadi momen penting untuk memperkuat implementasi nilai-nilai Pancasila di tengah pesatnya perkembangan digital.
Dalam upacara tersebut, Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, membacakan pidato resmi dari Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia, Prof. Yudian Wahyudi. Dalam pidato itu, ditekankan bahwa Pancasila bukan hanya dasar negara, tetapi juga panduan hidup berbangsa yang harus terus relevan di segala zaman, termasuk di era digital.
“Pancasila adalah rumah besar bagi kebhinekaan Indonesia. Di tengah pesatnya teknologi, kita harus memastikan nilai-nilai luhurnya tetap menjadi penuntun dalam bermasyarakat, termasuk di ruang digital,” ujar Bupati Endi saat membacakan pidato.
Dikatakan Bupati Endi, perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat dapat membawa ancaman serius jika tidak disertai dengan landasan ideologis yang kokoh. Penyebaran hoaks, ujaran kebencian, disinformasi, serta degradasi moral menjadi tantangan nyata dalam kehidupan digital masyarakat Indonesia.
Menurut Bupati dua periode itu membacakan isi pidato itu, BPIP melalui pemerintah daerah mendorong empat langkah konkret yang menjadi fokus strategi penguatan nilai-nilai Pancasila di era digital.
Ia menyampaikan, bahwa empat langkah strategis penguatan Pancasila itu diantaranya, pertama; Pendidikan Berbasis Karakter Pancasila. Integrasi nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum pendidikan, tidak hanya sebagai materi teoretis, tetapi juga melalui praktik kehidupan sehari-hari. Penguatan literasi digital etis bagi pelajar juga menjadi kunci untuk mencegah penyalahgunaan teknologi.
Lanjut, kedua; Birokrasi yang Melayani dengan Nilai Keadilan. Transformasi pelayanan publik berbasis teknologi yang transparan, efisien, dan berpihak pada kepentingan rakyat. Aparatur Sipil Negara (ASN) juga didorong untuk memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai landasan etika kerja. Ketiga; Ekonomi Inklusif Berkeadilan Sosial. Penguatan sektor UMKM dan ekonomi rakyat melalui pemanfaatan platform digital. Langkah ini ditujukan untuk mengurangi kesenjangan dan memastikan pembangunan yang merata sesuai dengan semangat sila kelima Pancasila.
Yang keempat; Ruang Digital yang Beradab dan Bermartabat. Kampanye aktif melawan hoaks, ujaran kebencian, dan radikalisme di media sosial. Kolaborasi dengan komunitas digital dan generasi muda diperlukan untuk menyebarkan konten-konten positif yang memperkuat persatuan dan toleransi.
Bupati Endi menegaskan bahwa penguatan nilai-nilai Pancasila tidak bisa hanya dibebankan pada pemerintah. Diperlukan keterlibatan aktif dari seluruh elemen masyarakat, termasuk akademisi, pelaku usaha, komunitas, dan terutama generasi muda sebagai agen perubahan.
“Peran aktif masyarakat, akademisi, pelaku usaha, dan generasi muda sangat dibutuhkan untuk menciptakan ekosistem digital yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila,” ujarnya.
BPIP, lanjutnya, juga telah berkomitmen melalui berbagai program strategis seperti pelatihan literasi digital berbasis Pancasila, produksi konten edukatif, dan kerja sama dengan platform digital untuk memfilter konten negatif.
Bupati Endi mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan peringatan Hari Lahir Pancasila sebagai pengingat akan pentingnya menjaga nilai-nilai luhur bangsa, termasuk dalam aktivitas digital.
“Mari jadikan teknologi sebagai alat pemersatu, bukan pemecah belah. Pancasila harus hidup dalam setiap unggahan, kolom komentar, dan interaksi digital kita,” tegasnya, sebelum menutup upacara dengan pekikan semangat, “Dirgahayu Pancasila! Jayalah Indonesiaku!”
Upacara Hari Lahir Pancasila tingkat Kabupaten Manggarai Barat tersebut turut dihadiri oleh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda), Sekretaris Daerah Fransiskus Sales Sodo, para pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), sejumlah pimpinan organisasi wanita, serta para pegawai di lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Barat.
Peringatan ini menjadi bukti nyata komitmen Manggarai Barat dalam menjaga dan membumikan ideologi bangsa di tengah tantangan globalisasi dan digitalisasi.
Penulis: Hamid