LABUANBAJOVOICE.COM — Kawasan The Golo Mori di Nusa Tenggara Timur menegaskan eksistensinya sebagai destinasi unggulan berbasis kegiatan Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions (MICE) berkelanjutan.
Dengan positioning sebagai Sustainable Marine-Based MICE Tourism Destination, kawasan ini terus menarik minat pelaku industri event strategis, baik dari sektor pemerintahan, korporasi, hingga hospitality eksklusif.
Pada Semester I tahun 2025, The Golo Mori mencatat total 19.773 kunjungan wisatawan. Angka ini bersumber dari dua venue utama yakni Golo Convention Hall yang melayani 1.673 tamu sepanjang Maret hingga Juni, dan Nuka Beach Club yang mencatat 18.100 tamu sejak Januari dengan kombinasi layanan ala carte dan penyelenggaraan event tematik yang dikurasi dengan pendekatan eksklusif.
Meskipun rata-rata okupansi kawasan berada di angka 3,99%, capaian ini tidak mencerminkan rendahnya kinerja, melainkan menegaskan strategi selektif yang mengedepankan kualitas acara dan nilai tambah bagi tiap penyelenggara.
Kontribusi pendapatan dari event bernilai tinggi menjadi kekuatan utama The Golo Mori dalam membangun reputasi sebagai destinasi MICE unggulan yang berkelas dan berkelanjutan di kawasan timur Indonesia.
Kinerja positif The Golo Mori merupakan bagian dari capaian keseluruhan InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) yang mengelola tiga kawasan destinasi strategis nasional: The Nusa Dua di Bali, The Mandalika di Nusa Tenggara Barat, dan The Golo Mori di Nusa Tenggara Timur.
Direktur Utama ITDC, Ari Respati, menjelaskan bahwa keberagaman performa dari ketiga kawasan tersebut justru menjadi indikator keberhasilan pendekatan diferensiasi yang diterapkan perseroan.
“Setiap kawasan kami bangun dengan positioning berbeda—mulai dari destinasi leisure dan keluarga, kawasan sportstainment, hingga lokasi MICE yang terus kami dorong pengembangannya. Capaian okupansi dan kunjungan wisatawan Semester I 2025 menjadi sinyal positif bahwa pendekatan berbasis karakter kawasan ini berjalan di jalur yang tepat,” ujar Ari.
Lebih lanjut, ITDC akan terus memperkuat kolaborasi lintas sektor dan pelaku industri untuk mengakselerasi potensi masing-masing kawasan guna memperkuat kontribusi terhadap pariwisata nasional dan perekonomian daerah.
The Nusa Dua: Pilar Stabil Pariwisata Bali
Sebagai destinasi Bali’s Finest Family-Friendly Resort Haven, The Nusa Dua mencatat kinerja kokoh dengan total 1.662.080 kunjungan wisatawan selama Januari–Juni 2025, atau sekitar 51% dari target tahunan sebesar 3,26 juta kunjungan.
Rata-rata okupansi hotel di kawasan ini tercatat 73,06%, dengan puncak tertinggi 82,17% pada bulan Juni, seiring lonjakan permintaan di masa libur sekolah pertengahan tahun.
Walaupun sedikit di bawah target semester sebesar 74,33%, tren bulanan yang meningkat memberi optimisme kuat terhadap performa semester II.
Sebagai perbandingan, pada tahun 2024, The Nusa Dua mencatat total 3,2 juta kunjungan dengan okupansi rata-rata 76,56%.
Dengan performa semester I yang solid, peluang mengejar atau bahkan melampaui kinerja tahun lalu tetap terbuka lebar, terlebih dengan rangkaian event besar seperti International Leprosy Congress 2025, The Big Bounce, dan Nusa Dua Festival 2025 yang akan digelar dalam beberapa bulan ke depan.
The Mandalika: Bertumbuh Bersama Sport Tourism
Menjadi The Ultimate Lifestyle Sportstainment Destination, kawasan The Mandalika terus membangun daya tarik melalui pendekatan sport tourism.
Hingga Juni 2025, kawasan ini telah menerima 573.057 kunjungan wisatawan, menunjukkan momentum positif di tengah proses pengembangan infrastruktur dan jaringan promosi.
Tingkat okupansi hotel rata-rata tercatat 39%, dengan performa menonjol dari Hotel Montana (82,31% di Mei dan 77% di Juni) dan JM Hotel (73,60% dan 78%).
Sementara itu, Pullman Lombok Mandalika dan Novotel Lombok membukukan rata-rata masing-masing 29,09% dan 43,54%, menandai mulai terbentuknya segmentasi pasar premium leisure dan event-focused hospitality.
Semester II diperkirakan menjadi momentum akseleratif, dengan digelarnya event nasional dan internasional seperti Pertamina Grand Prix of Indonesia, Asia Road Racing Championship (ARRC), Pocari Run, dan Festival Mandalika Seru.
Strategi bundling akomodasi, penguatan konektivitas penerbangan, serta pelibatan komunitas lokal menjadi bagian dari pendekatan terpadu ITDC untuk memperkuat positioning kawasan.
Menghadapi paruh kedua tahun 2025, ITDC akan mengoptimalkan keunggulan spesifik dari masing-masing kawasan untuk menjaga kesinambungan kinerja serta membuka peluang pertumbuhan baru.
- The Nusa Dua akan difokuskan pada upaya menjaga stabilitas okupansi dan volume kunjungan melalui event dan momen liburan.
- The Mandalika akan didorong untuk menembus pasar baru dengan dukungan event sport dan leisure.
- The Golo Mori akan diperluas pangsa pasar MICE-nya melalui promosi event bernilai tinggi dan pendekatan tailor-made hospitality.
“Ketiga kawasan kami kelola secara komplementer. Fokus kami di Semester II adalah memastikan keberlanjutan performa dan menciptakan ruang baru untuk pertumbuhan. Kami optimis, strategi yang tepat akan memberikan manfaat konkret secara ekonomi dan sosial, baik bagi kawasan maupun masyarakat sekitarnya,” tutup Ari Respati.
Tinggalkan Balasan