LABUANBAJOVOICE.COM — Kawasan The Golo Mori di Nusa Tenggara Timur terus menunjukkan tajinya sebagai destinasi unggulan berbasis event bernilai tinggi.

Berposisi strategis sebagai Sustainable Marine-Based MICE Tourism Destination, kawasan ini menjadi magnet bagi penyelenggaraan acara pemerintah, korporasi, dan hospitality eksklusif dengan pendekatan selektif yang mengutamakan kualitas dan nilai tambah.

Direktur Utama InJourney Tourism Development Corporation (ITDC), Ari Respati, menegaskan bahwa pencapaian ini mencerminkan keberhasilan strategi diferensiasi ITDC.

“Setiap kawasan kami bangun dengan positioning berbeda. The Nusa Dua sebagai destinasi leisure dan keluarga, The Mandalika sebagai kawasan sportstainment, dan The Golo Mori sebagai MICE premium berbasis kelautan. Capaian Semester I 2025 menandakan bahwa strategi berbasis karakter kawasan kami berada pada jalur yang tepat,” ujarnya, Senin (28/7/2025).

ITDC yang mengelola tiga kawasan pariwisata strategis—The Nusa Dua (Bali), The Mandalika (NTB), dan The Golo Mori (NTT)—mencatat performa yang beragam namun tetap solid. Perbedaan ini menjadi kekuatan dalam mengoptimalkan peluang di segmen pasar masing-masing kawasan.

Sebagai Bali’s Finest Family-Friendly Resort Haven, The Nusa Dua kembali menjadi kontributor utama kinerja ITDC.

Selama Januari–Juni 2025, kawasan ini mencatat 1.662.080 kunjungan wisatawan—setara 51% dari target tahunan sebesar 3,26 juta.

Tingkat okupansi hotel rata-rata tercatat 73,06%, dengan puncak mencapai 82,17% pada bulan Juni, bertepatan dengan momentum liburan pertengahan tahun.

Meski sedikit di bawah target semester sebesar 74,33%, tren bulanan menunjukkan pertumbuhan positif, membuka peluang bagi pencapaian atau bahkan pelampauan target tahunan.

Sebagai perbandingan, pada tahun 2024 The Nusa Dua mencatat total 3,2 juta kunjungan dengan rerata okupansi 76,56%.

Semester II diproyeksikan semakin kuat dengan penyelenggaraan event nasional dan internasional, seperti International Leprosy Congress 2025, The Big Bounce, dan Nusa Dua Festival 2025, yang diperkirakan akan meningkatkan trafik wisatawan dan memperkuat daya saing kawasan.

Sebagai The Ultimate Lifestyle Sportstainment Destination, The Mandalika terus mengukir performa selektif dengan menyasar pasar sport tourism.

Hingga akhir Juni 2025, kawasan ini mencatat 573.057 kunjungan wisatawan, menunjukkan geliat pertumbuhan yang positif.

Tingkat okupansi hotel rata-rata selama Semester I sebesar 39%, dengan kinerja mencolok pada Hotel Montana (82,31% di Mei dan 77% di Juni) dan JM Hotel (73,60% dan 78%).

Sementara itu, Pullman Lombok Mandalika dan Novotel Lombok masing-masing mencatat rata-rata okupansi 29,09% dan 43,54%.

Semester II akan menjadi fase akselerasi bagi Mandalika, dengan penyelenggaraan event besar seperti Pertamina Grand Prix of Indonesia, Asia Road Racing Championship (ARRC), Pocari Run, dan Festival Mandalika Seru.

Strategi bundling akomodasi, penguatan konektivitas udara, dan aktivasi komunitas menjadi kunci untuk mendorong okupansi dan memperkuat posisi kawasan sebagai penggerak pariwisata NTB.

Memasuki paruh kedua tahun 2025, ITDC menegaskan komitmennya dalam mengoptimalkan potensi dan karakteristik masing-masing kawasan.

Strategi utama diarahkan untuk menjaga stabilitas volume kunjungan dan okupansi di The Nusa Dua, mempercepat akselerasi di The Mandalika melalui penguatan kalender event, dan memperluas pangsa pasar event strategis bernilai tinggi di The Golo Mori.

“Ketiga kawasan kami kelola secara komplementer, dengan strategi yang saling mendukung. Fokus kami di Semester II adalah menjamin kesinambungan kinerja dan menciptakan ruang baru untuk pertumbuhan. Kami menyadari adanya tantangan eksternal, tetapi tetap optimis bahwa pendekatan berbasis karakter ini akan menghadirkan manfaat konkret bagi ekonomi lokal dan nasional,” tutup Ari Respati.