“Road to Zero HPV”, PT GML Metro Medica dan Pemkab Manggarai Barat Gaungkan Vaksinasi Kanker Serviks
Gerakan pencegahan kanker serviks dimulai dari NTT. PT GML Metro Medica bersama Bio Farma dan Pemkab Manggarai Barat bersinergi luncurkan sosialisasi vaksinasi HPV demi perempuan Indonesia yang lebih sehat.

LABUANBAJOVOICE.COM – PT GML Metro Medica, distributor resmi PT Bio Farma (Persero), BUMN yang bergerak di bidang vaksinasi nasional, menggelar kegiatan sosialisasi bertajuk “Road to Zero HPV” sebagai upaya preventif dan berkelanjutan dalam melindungi perempuan Indonesia dari ancaman kanker leher rahim. Kegiatan ini diselenggarakan di Aula Setda Kabupaten Manggarai Barat, Jumat (23/5/2025) pagi.
Owner PT GML Metro Medica, Katharina Sigit, menyampaikan bahwa pihaknya siap menjadi mitra masyarakat dalam memfasilitasi kebutuhan vaksin yang semakin mendesak di berbagai daerah. Ia menegaskan bahwa masyarakat yang kesulitan memperoleh vaksin kanker serviks, hepatitis, demam berdarah, influenza, rabies, hingga serum anti bisa ular (ABU), dapat menghubungi PT GML Metro Medica.
“Kami adalah perpanjangan tangan dari PT Bio Farma,” tegasnya.
Menurut Katharina, inisiatif kampanye vaksinasi sudah ia lakukan sejak 2015, mulai dari Bali hingga Bandung. Namun, wilayah timur Indonesia, khususnya Nusa Tenggara Timur, menurutnya masih kekurangan perhatian, padahal prevalensi penyakit seperti kanker serviks dan kanker payudara tergolong tinggi.
“Saya orang Flores, asli Adonara, besar di Manggarai. Saya pikir, kenapa hanya diadakan di Jawa dan Bali, padahal penderita kanker di NTT sangat banyak,” ujarnya.
Mendapat dukungan dari Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, program Seminar Kesehatan ini kini menjangkau kabupaten-kabupaten di NTT, dimulai dari Ngada, Manggarai Timur, dan kini Manggarai Barat, dengan rencana ekspansi ke TTU, Lembata, dan Flores Timur.
Katharina juga mengedukasi pentingnya vaksinasi HPV bukan hanya bagi wanita, tetapi juga pria. Virus Human Papillomavirus (HPV) diketahui sebagai penyebab utama kanker serviks, namun juga dapat menyebabkan kanker penis, anus, rongga mulut, hingga kutil kelamin pada laki-laki.
“Vaksin ini mencegah kanker serviks, kanker vulva, kanker anus, bahkan kutil kelamin. Bukan untuk wanita saja, tapi juga pria,” jelasnya.
Ia mengangkat kisah nyata seorang sahabatnya yang terkena kanker serviks dan mengalami tekanan psikologis akibat stigma, padahal penyakit ini bisa dicegah dengan vaksinasi dan edukasi.
“Salah satu faktor risiko memang hubungan seksual di usia dini atau berganti-ganti pasangan. Tapi laki-laki juga bisa jadi pembawa,” tambahnya.
Katharina menutup sambutannya dengan mengajak seluruh masyarakat dan pemangku kebijakan untuk bergotong royong menyukseskan program vaksinasi HPV demi generasi Indonesia yang sehat.
“Ini bukan soal bisnis, ini soal tanggung jawab moral. Saya warga Manggarai Barat, saya punya tanggung jawab,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Manggarai Barat, dr. Yulianus Weng, M.Kes., menegaskan komitmen Pemerintah Daerah untuk memerangi HPV dan kanker serviks melalui sinergi lintas sektor.

“Berdasarkan data Globocan 2023, kanker serviks masih menjadi penyebab kematian kedua bagi perempuan Indonesia, dengan 36.000 kasus baru dan 21.000 kematian per tahun. Ini adalah tragedi yang sebenarnya bisa dicegah,” katanya.
Yulianus menyebutkan sejumlah tantangan di Manggarai Barat seperti minimnya akses layanan kesehatan reproduksi dan rendahnya kesadaran akan deteksi dini. Sebagai solusi, Pemkab akan memperluas cakupan vaksinasi HPV bagi remaja putri serta pemeriksaan IVA Test bagi perempuan dewasa.
“Kami akan libatkan seluruh pihak: Forkopimda, tokoh agama, guru, pelajar, hingga dunia usaha. Kolaborasi adalah kunci,” tegasnya.
Ia juga mengapresiasi kontribusi PT Bio Farma, PT GML Metro Medica, Kementerian Kesehatan, dan Pemerintah Provinsi NTT atas peran aktif dalam mendukung keberlangsungan program nasional ini.
“Sinergi ini bukti nyata komitmen kita untuk menyelamatkan generasi perempuan dari ancaman yang bisa dicegah,” tambahnya.
Kegiatan ini turut dihadiri pejabat dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, tokoh masyarakat, tenaga kesehatan, serta ratusan peserta yang antusias mengikuti edukasi dan sesi vaksinasi HPV.
Penulis: Hamid