Hasil Pemetaan BNPB, ada 5 Kecamatan di Manggarai Barat Potensi Tsunami
BNPB mencatat ada 31 desa dan kelurahan di Manggarai Barat terpapar potensi tsunami
LABUANBAJOVOICE.COM | Hasil pemetaan yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), wilayah Kabupaten Manggarai Barat terpapar potensi tsunami kategori kelas rendah hingga tinggi. Hasil pemetaan BNPB, terdapat 31 desa/kelurahan di lima kecamatan yang terpapar tsunami.
Hal itu disampaikan Fauzi dari BNPB saat menjadi narasumber dalam kegiatan diskusi publik dengan tema Pemetaan Risiko Bencana Tsunami Mendukung IDRIP yang berkantor di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Jumat (6/12) pagi.
Menurut Fauzi dengan pemetaan ini, diharapkan pemerintah daerah (Pemda) bersama pihak terkait lainya dapat mengambil langkah antisipatif.
“Secara umum, wilayah Manggarai Barat ini memang masuk dalam kelas kapasitas rendah. Walau demikian, harus tetap menjadi perhatian dari semua pihak, terutama pemerintah daerah,” ujar Fauzi.
Ia mengatakan, berdasarkan pemetaan yang dilakukan BNPB, ada 31 desa/kelurahan di Manggarai Barat yang masuk dalam wilayah terpapar potensi tsunami. 31 desa itu menyebar di 5 kecamatan, yakni Komodo, Sano Nggoang, Macang Pacar, Boleng, dan Lembor Selatan.
Di wilayah Kecamatan Komodo, lanjut Fauzi, ada 12 desa/kelurahan yang terpapar potensi tsunami, yakni Kelurahan Wae Kelambu, Kelurahan Labuan Bajo, Desa Komodo, Desa Pasir Putih, Desa Pasir Panjang, Desa Golo Mori, Desa Warloka, Desa Macang Tanggar, Desa Papa Garang, Desa Batu Cermin, Desa Gorontalo dan Desa Seraya Maranu.
Di wilayah Kecamatan Sano Nggoang hanya 1 (satu) desa yang terpapar, yakni Desa Matawae. Sementara di wilayah Kecamatan Macang Pacar, ada 6 desa yang terpapar, yakni Desa Bari, Desa Mbakung, Desa Nggilat, Desa Raba, Desa Sarae Naru, dan Desa Nanga Kantor Barat.
Kemudian di Kecamatan Boleng, ada 5 desa, yakni Desa Tanjung Boleng, Desa Golo Sepang, Desa Pontianak, Desa Sepang dan Desa Batu Tiga.
Sedangkan di wilayah Kecamatan Lembor Selatan, ada 7 desa yang terpapar, yakni Desa Repi, Desa Watu Waja, Desa Surunumbeng, Desa Nangalili, Desa Nanga Bere, Desa Benteng Dewa dan Desa Watu Tiri.
Untuk 31 wilayah desa yang terpapar itu, menurut Fauzi, ada yang masuk dalam kategori kelas rendah, kelas sedang dan kelas tinggi. Kategori dibuat berdasarkan total luas wilayah yang terpapar.
“Berdasarkan kategori itu, dapat kita simpulkan bahwa secara umum, wilayah Manggarai Barat ini masuk dalam kategori kelas rendah. Walau demikian, pemerintah daerah bersama pihak terkait lainnya, perlu melakukan langkah-langkah pencegahan,” ucap Fauzi.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggarai Barat, Isfridus Tobong, menyampaikan terima kasih kepada BNPB yang telah memfasilitasi pelaksanaan kegiatan ini.
Terima kasih yang sama juga disampaikan nya kepada para peserta kegiatan, yang merupakan utusan dari beberapa lembaga, seperti Badan SAR Manggarai Barat, Taman Nasional Komodo, Poltek eLBajo Komodus, dan insan pers.
Penulis: Hamid