Dukung Pariwisata dengan Produk Lokal, DPRD Fraksi Gerindra Manggarai Barat Bersama PHRI-Perumda Bidadari Sepakat Empat Poin
Sinergi Industri Pariwisata Dan Produk Lokal Dalam Penguatan Ekonomi Manggarai Barat

LABUANBAJOVOICE.COM – Dalam upaya memperkuat ekonomi daerah berbasis produk lokal, Fraksi Partai Gerindra DPRD Manggarai Barat menginisiasi pertemuan strategis dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) serta Perusahaan Daerah (Perumda) Bidadari, Sabtu 22 Februari 2025.
Pertemuan yang dikemas dalam kegiatan Coffee Morning ini menghasilkan empat poin kesepakatan utama yang bertujuan untuk mendorong pemanfaatan produk lokal dalam industri pariwisata serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Kabupaten Manggarai Barat memiliki potensi besar di sektor pertanian, perikanan, peternakan, dan industri kreatif berbasis UMKM. Namun, tantangan seperti keterbatasan akses pasar, rendahnya daya saing produk lokal, serta kurangnya teknologi produksi masih menjadi hambatan utama dalam pengembangannya.
“Berdasarkan data, sekitar 80% produk hortikultura yang digunakan oleh sektor pariwisata masih berasal dari luar daerah. Kondisi ini mencerminkan belum optimalnya kontribusi sektor pertanian dan perikanan lokal dalam mendukung industri pariwisata,” ujar anggota DPRD Manggarai Barat Fraksi Gerindra, Kanisius Jehabut usai pertemuan itu.
Lanjut, Kanisius menjelaskan sejalan dengan visi pembangunan nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto yaitu mewujudkan swasembada pangan, meningkatkan pendapatan petani, nelayan, peternak, dan UMKM, serta menekan angka kemiskinan penguatan ekonomi berbasis produk lokal menjadi agenda prioritas.
“Upaya ini tidak hanya menciptakan kedaulatan pangan, tetapi juga memperkuat ekonomi daerah agar lebih mandiri secara fiskal,” kata anggota DPRD asal daerah pemilihan (dapil) 1 itu.
Oleh karena itu, tambah dia, sinergi antara sektor pariwisata dan produk lokal menjadi solusi strategis dalam memperkuat ekonomi daerah agar lebih mandiri secara fiskal.
Dalam diskusi yang berlangsung di ruang rapat internal DPRD Manggarai Barat, Ketua PHRI Manggarai Barat, Silvester Wanggel menekankan pentingnya meningkatkan kualitas dan kuantitas produk lokal agar dapat memenuhi standar industri pariwisata.
“Saat ini, produk lokal kurang diminati oleh hotel dan restoran karena belum memenuhi standar yang dibutuhkan, baik dari segi kualitas maupun kontinuitas pasokan. Oleh karena itu, diperlukan upaya serius untuk mendukung petani, nelayan, dan UMKM agar mampu bersaing di pasar pariwisata,” ujarnya.
Dari pertemuan ini, disepakati empat poin utama sebagai langkah awal:
- Komitmen Sektor Pariwisata terhadap Produk Lokal
Hotel dan restoran di Manggarai Barat siap menggunakan produk lokal, dengan syarat produk tersebut memenuhi standar kualitas, kuantitas, serta keberlanjutan pasokan. - Peran Off-Taker sebagai Penghubung Pasar
Perumda Bidadari, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), serta kelompok tani akan berperan sebagai off-taker yang menjembatani petani dan nelayan dengan industri pariwisata untuk memastikan serapan produk lokal yang optimal. - Dukungan Pemerintah bagi Petani dan Nelayan
Pemerintah diharapkan dapat memberikan dukungan dalam bentuk pelatihan, bantuan teknologi, serta fasilitasi akses permodalan agar petani dan nelayan mampu meningkatkan kualitas serta daya saing produk mereka. - Penyusunan Peraturan Daerah (Perda) tentang Pengembangan Produk Lokal
DPRD Manggarai Barat akan segera menyusun Perda yang mengatur pengembangan, distribusi, serta konsumsi produk lokal guna menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Upaya membangun sinergi antara sektor pariwisata dan produk lokal bukan hanya bertujuan untuk meningkatkan pendapatan petani dan nelayan, tetapi juga merupakan langkah strategis dalam mencapai kemandirian ekonomi daerah.
Dengan regulasi yang tepat serta komitmen dari seluruh pemangku kepentingan, Manggarai Barat diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap produk luar dan menjadikan sektor pertanian, perikanan, serta UMKM sebagai kekuatan ekonomi utama yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
Kini, tantangan terbesar adalah bagaimana mewujudkan komitmen ini dalam aksi nyata. Pemerintah, DPRD, pelaku industri pariwisata, dan masyarakat harus bersinergi untuk merealisasikan kebijakan ini agar Manggarai Barat tidak hanya dikenal sebagai destinasi wisata, tetapi juga sebagai daerah dengan ekosistem ekonomi lokal yang kuat dan berkelanjutan.
Penulis: Hamid