Lembajo

Pentas Caci Meriahkan HUT ke-22 Manggarai Barat, Warga Antusias Sambut Tradisi Warisan Leluhur

HUT Ke 22 Tahun Kabupaten Manggarai Barat diwarnai dengan kegiatan budaya Manggarai

LABUANBAJOVOICE.COM – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-22 Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Pemerintah Kabupaten Mabar menggelar pentas caci yang spektakuler di halaman Kantor Bupati Manggarai Barat. Atraksi budaya khas Manggarai ini mendapat sambutan meriah dari ribuan warga yang antusias menyaksikan pertunjukan seni dan ketangkasan tradisional tersebut.

Pentas caci kali ini menampilkan para pemain terbaik yang memiliki “lomes” (gagah) serta suara merdu dalam melantunkan lagu-lagu khas Manggarai. Gerakan mereka yang penuh semangat diiringi tabuhan gong dan gendang menjadikan suasana semakin hidup.

Paki Reis: Simbol Pembuka Perayaan

Setelah upacara peringatan HUT Manggarai Barat, Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi bersama Wakil Bupati dr. Yulianus Weng secara resmi membuka pentas caci dengan melakukan paki reis, yakni pukulan pembuka menggunakan larik (cemeti) ke salah satu pemain caci sebagai tanda dimulainya atraksi.

Selain Bupati dan Wakil Bupati, sejumlah tokoh penting turut serta dalam paki reis, termasuk Ketua DPRD Manggarai Barat Benediktus Nurdi, Wakil Ketua DPRD, Kapolres Manggarai Barat Christian Kadang, Danlanal Labuan Bajo Letkol Laut (P) Iwan Hendra Susilo, Kajari Labuan Bajo Iqbal, serta Danramil Lettu Inf Gede Budi Ardana.

Paki reis bukan sekadar ritual pembuka, tetapi juga simbol penghormatan terhadap tradisi dan nilai-nilai budaya Manggarai yang diwariskan turun-temurun.

Pertarungan Ketangkasan yang Mendebarkan

Dalam pentas caci kali ini, tim Meka Landang (tamu) berasal dari Satar Mese, sementara tim tuan rumah terdiri dari pemain caci terbaik dari Lancang, Labuan Bajo. Kedua tim menurunkan para pemain muda yang enerjik dan penuh semangat, sehingga pertarungan ketangkasan berlangsung semakin menarik.

Teriakan dan sorakan penonton menambah riuh suasana, menciptakan atmosfer penuh kegembiraan. Setiap pukulan larik dan tangkisan tameng (perisai) yang dilakukan para pemain mendapat respons antusias dari penonton yang memenuhi arena pertunjukan hingga sore hari.

Melestarikan Warisan Budaya Manggarai

Toni, salah satu koordinator pemain caci dari Lancang, menekankan pentingnya memasukkan atraksi caci dalam setiap acara besar di Manggarai Barat. Baginya, caci bukan sekadar hiburan, tetapi juga sarana untuk melestarikan budaya dan memperkuat identitas masyarakat Manggarai.

“Kami berharap setiap kegiatan penting di Manggarai Barat selalu menghadirkan atraksi caci. Ini bukan hanya tentang hiburan, tetapi juga untuk memperkuat rasa kebersamaan dan kebanggaan kita terhadap budaya dan tradisi leluhur,” ujarnya.

Selain itu, pentas caci juga menjadi wadah bagi para pemuda untuk menyalurkan bakat dan kemampuan mereka dalam seni bela diri tradisional. Dengan adanya pertunjukan ini, generasi muda diharapkan semakin mencintai dan melestarikan budaya daerah mereka.

Meningkatkan Pariwisata Berbasis Budaya

Selain sebagai bagian dari perayaan HUT Manggarai Barat, pentas caci juga berpotensi menjadi daya tarik wisata budaya yang memperkaya pengalaman para wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo. Keunikan atraksi caci yang menggabungkan seni tari, nyanyian, dan ketangkasan fisik, menjadikannya sebagai salah satu warisan budaya yang perlu terus dipromosikan.

Pentas caci yang berlangsung hingga pukul 16.00 ini berhasil menciptakan suasana meriah sekaligus memperkuat rasa kebersamaan di antara warga Manggarai Barat. Dengan semangat kebersamaan dan pelestarian budaya, diharapkan tradisi caci tetap hidup dan semakin dikenal di tingkat nasional maupun internasional. Manggarai Barat Jaya, Caci Tetap Lestari!

Penulis: Hamid

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://t.me/labuanbajovoice
Back to top button
error: Content is protected !!