Polda NTT Mencatat 658 Kejadian Kecelakaan Lalu Lintas Semester I Tahun 2024
Pelaksanaan operasi patuh Turangga akan digelar selama 14 hari, terhitung mulai tanggal 15 Juli 2024 hingga 28 Juli 2024 mendatang
LABUANBAJOVOICE.COM | Wakil Kepala Kepolisian Resor (Wakapolres) Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur memimpin apel gelar pasukan “Operasi Patuh Turangga 2024” di lapangan apel Mapolres setempat, Senin, 15 Juli 2024 pagi.
Apel gelar pasukan operasi patuh turangga 2024 ini diikuti oleh seluruh pejabat utama dan anggota Polres Manggarai Barat.
Untuk pelaksanaan operasi patuh sendiri akan digelar selama 14 hari terhitung mulai tanggal 15 Juli 2024 hingga 28 Juli 2024 mendatang.
Wakapolres Mabar, Kompol Libartino Silaban melalui rilis diterima media menyampaikan pesan Kapolda Nusa Tenggara Timur, Irjen Pol. Daniel Tahi Monang Silitonga yang menyebutkan, bahwa tingkat kesadaran penggunaan lalu lintas, baik pejalan kaki, pengendara kendaraan bermotor, maupun pengguna jalan lainnya masih rendah.
“Untuk itu perlu adanya evaluasi karena masih banyak masyarakat pengguna jalan yang tidak mematuhi peraturan lalu lintas,” kata Komisaris Polisi itu.
Lebih lanjut ia jelaskan, data jumlah kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polda NTT berdasarkan aplikasi IRSMS (Integrated Road Safety Management System) Ditlantas Polda NTT, pada semester 1 tahun 2024 sejumlah 658 kejadian, jika dibandingkan dengan semester 1 tahun 2023 mengalami penurunan 7%.
Dimana, tambah dia, korban meninggal dunia sebanyak 168 orang mengalami penurunan 18%, korban luka berat sebanyak 273 orang mengalami penurunan 10%, dan korban luka ringan sebanyak 767 orang mengalami penurunan 5%.
Kemudian, lanjutnya, jumlah pelanggaran Lalu Lintas semester 1 tahun 2024 sejumlah 15.771 pelanggaran jika dibandingkan dengan semester 1 tahun 2023 mengalami kenaikan 66%.
“Berdasarkan data tersebut, saya berharap kepada jajaran lalu lintas agar terus melakukan pencegahan dan penindakan sehingga jumlah kecelakaan dan pelanggaran Lalu Lintas tidak terjadi peningkatan yang signifikan,” ungkap Wakapolres Mabar.
“Walaupun angka fatalitas kecelakaan mengalami penurunan, kehilangan satu nyawa pun sangat berarti dan tak ternilai harganya,” ujarnya.
Menurut Wakapolres, operasi patuh ini merupakan jenis operasi harkamtibmas yang mengedepankan kegiatan edukatif dan persuasif serta humanis dalam rangka meningkatkan kepatuhan dan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas.
“Pada operasi ini petugas di lapangan bukan cuma menegakkan hukum tetapi juga bisa menertibkan menggunakan edukasi, teguran dan himbauan serta hindari kegiatan yang kontraproduktif. Berikan sikap simpatik dan humanis, senyum dan salam meskipun ada penegakan hukum,” sebut Mantan Kasat Reskrim Polres Mabar itu.
Dikatakan Wakapolres Mabar itu, sasaran operasi ini meliputi segala bentuk potensi gangguan, ambang gangguan, gangguan nyata yang dapat menghambat dan mengganggu Kamseltibcar Lantas.
“Kami harapkan operasi patuh tahun ini dapat secara efektif menekan jumlah korban fatal akibat Laka Lantas, meminimalisir kemacetan Lalu Lintas, meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas serta terwujudnya Kamseltibcar Lantas yang mantap,” tutupnya.**
Penulis: Hamid