“Pertanyaannya, uang sebesar itu mengalir ke siapa? Bukan ke kantong politisi, bukan pula ke partai politik, melainkan kembali ke rakyat kecil yang menanam sayur, menangkap ikan, memelihara ternak, hingga mengolah produk UMKM,” tegasnya.
Menurut Kanisius, setiap dapur MBG yang beroperasi bukan sekadar menyediakan makanan bergizi untuk anak-anak sekolah, melainkan juga simbol hidupnya denyut ekonomi lokal.
Ia mencontohkan peresmian Dapur MBG Golo Koe yang disebut sebagai bukti nyata bertambahnya ruang bagi petani, nelayan, dan UMKM untuk mendapatkan pasar baru.
“Menuduh MBG sebagai sekadar kepentingan politik Prabowo justru mengabaikan fakta fundamental. Negara sedang mengembalikan uang rakyat kepada rakyat, bukan ke luar negeri atau tersedot pemodal besar, tapi berputar di kampung-kampung kita,” ujarnya.
Kanisius menegaskan, jika masih ada pihak yang menyebut MBG sebagai “politik”, maka politik itu adalah dalam arti yang paling luhur: menghadirkan keadilan sosial melalui piring makanan bergizi di tangan anak-anak bangsa.**
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan