Pariwisata

Pokdarwis Wae Lolos Dilatih Cara Promosi Desa Wisata oleh Disparekrafbud Manggarai Barat

Disparekrafbud Manggarai Barat Latih Pokdarwis Promosikan Desa Wisata

LABUANBAJOVOICE.COM | Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan (Disparekrafbud) Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) melatih Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wae Lolos, Kecamatan Sano Nggoang mempromosikan desa wisata, pada Sabtu 14 Desember 2024, di Balai Desa Wae Lolos.

Kegiatan ini merupakan lanjutan dari program Fasilitasi Masyarakat Desa Wisata (Fasmadewi) yang dicanangkan oleh Disparekrafbud Manggarai Barat selama sepuluh bulan di dua desa wisata, Wae Lolos dan Desa Siru sejak Maret 2024 lalu.

Baca Juga:  Dubes Indonesia untuk Jepang Pertanyakan Seringnya Kapal Wisata di Labuan Bajo Tenggelam

Chrispianus Mesima, Sekertaris Disparekrafbud mengatakan pemasaran desa wisata mencakup proses yang lebih luas yang bertujuan untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pengunjung. Pemasaran desa wisata juga melibatkan analisis produk, segmentasi pasar, penentuan harga, distribusi, dan strategi komunikasi.

“Rumah besarnya adalah pemasaran, isinya ada promosi yang menciptakan minat dan kesadaran kemudian mendorong orang untuk datang”, jelas Chrispianus dalam materi Promosi Desa Wisata, Sabtu 14 Desember 2024.

Baca Juga:  Polres Mabar Kerahkan 80 Personel Amankan Kegiatan Festival Golo Koe Tahun 2024 di Labuan Bajo

Chrispianus menegaskan strategi komunikasi menjadi instrumen penting bagaimana menginformasikan desa wisata ke publik. Mengkomunikasikan desa wisata tidak hanya mengandung informasi tapi menyentuh emosi publik. Selain itu, informasi desa wisata harus mengandung pesan yang efektif untuk mempengaruhi perhatian publik.

“Promosi pariwisata yang efektif membutuhkan penggunaan diksi yang menarik, menggugah emosi, dan mampu memvisualkan pengalaman yang ditawarkan. Deskripsi destinasi harus imajinatif untuk menciptakan gambaran yang memikat yang mampu menciptakan memori jangka panjang”, kata Chrispianus.

Sementara, Roseven Rudiyanto, Dosen Politeknik Elbajo Commodus, Labuan Bajo menilai Desa Wisata Wae Lolos telah memulai mengunakan media sosial sebagai platform promosi. Namun, perlu dimaksimalkan dengan konten-konten yang menarik pengunjung.

“Desa Wisata Wae Lolos mulai dikenal publik karena mengunakan media sosial. Ini yang buat Desa Wae Lolos lebih banyak pengunjung ketimbang desa lainnya. Namun perlu konsistensi dan memaksimalkan konten yang lebih efektif, ” jelasnya. *

Baca Juga:  Polisi-Dinas PU Manggarai Barat Bersih Material Longsor di Badan Jalan

Penulis: Hamid

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://t.me/labuanbajovoice
Back to top button