Pedihnya Musibah di Merombok Manggarai Barat: Pemdes Golo Bilas Gerak Cepat Bantu Korban Kebakaran
Pemerintah Desa Golo Bilas salurkan bantuan
LABUANBAJOVOICE.COM | Duka mendalam menyelimuti pasangan Taufik Suldi (40) dan Nur Wahyuni (35) setelah kebakaran hebat melanda rumah mereka di kompleks PLN Merombok, Desa Golo Bilas, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat pada Sabtu (1/2/2025). Dalam hitungan menit, tempat tinggal yang mereka bangun dengan susah payah rata dengan tanah, menyisakan kepedihan dan kehilangan yang tak tergantikan.
Di tengah situasi yang memilukan ini, Pemerintah Desa (Pemdes) Golo Bilas bergerak cepat memberikan bantuan. Plt. Kepala Desa Golo Bilas, Fabianus Galgani atau yang akrab disapa Kades Bian, memastikan bahwa korban tidak menghadapi musibah ini sendirian.
“Kami tidak tinggal diam. Pemdes Golo Bilas hadir di lokasi, mendampingi korban, serta menyalurkan bantuan berupa beras dan uang tunai. Ini adalah wujud kepedulian kami untuk sedikit meringankan beban keluarga yang terkena musibah,” ujar Plt. Kades Bian, Rabu (5/2/2025) pagi lalu.
Plt. Kades Bian mengapresiasi berbagai pihak yang telah turun tangan dalam membantu korban kebakaran, termasuk tim pemadam kebakaran, Kapolres Mabar AKBP Christian, Kapolsek Komodo AKP I Made Dwi Krisnanda, Bhabinkamtibmas Aipda Jhon Tupen, Babinsa Sertu Yamin, Ketua DPRD Benediktus Nurdin, Anggota DPRD Martinus Mitar, pihak PLN, Dinas Sosial, wartawan, serta berbagai elemen masyarakat lainnya.
Namun, ia juga menegaskan bahwa perjuangan belum selesai. Bantuan yang diberikan masih jauh dari cukup untuk membangun kembali kehidupan keluarga yang kehilangan segalanya.
“Kami membuka ruang bagi siapa saja yang ingin membantu. Ini saatnya kita bergotong royong, karena musibah bisa datang kepada siapa saja. Mari kita ringankan beban keluarga Taufik Suldi dan Nur Wahyuni,” ajaknya penuh haru.
Kebakaran ini menjadi pengingat bahwa kepedulian dan kebersamaan adalah kekuatan terbesar dalam menghadapi cobaan. Di tengah kepedihan yang dialami korban, masih ada secercah harapan—karena di sana, ada tangan-tangan yang siap membantu dan hati-hati yang peduli.
Penulis: Hamid
