Manggarai Barat Kena Dampak Pemotongan Dana Transfer Pusat Tahun 2025 Sebesar Rp70,5 Miliar
Pemotongan Dana Transfer Rp70,5 Miliar, Pembangunan Infrastruktur di Manggarai Barat Terancam

LABUANBAJOVOICE.COM – Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat harus menghadapi tantangan baru dalam pembangunan daerah setelah terjadi pemotongan dana transfer dari pemerintah pusat sebesar Rp70.555.165.000. Pemotongan ini berdampak langsung pada pengurangan belanja infrastruktur, terutama pembangunan jalan dan irigasi.
“Berdampak pada berkurangnya belanja infrastruktur daerah. Terutama infrastruktur jalan dan irigasi,” kata Sekretaris Daerah Manggarai Barat, Fransiskus Sales Sodo, Jumat 14 Februari 2025.
Ia mengungkapkan bahwa pemangkasan ini terjadi setelah penyesuaian berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 29 Tahun 2025. Semula, total dana transfer melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) yang diterima Manggarai Barat dalam (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025 mencapai Rp731.384.662.000.
Namun, sambung Sekretaris Daerah (Sekda) Manggarai Barat itu, setelah revisi, jumlah tersebut turun menjadi Rp660.829.497.000.
“Total dana transfer Dana Alokasi Khusus dan Dana Alokasi Umum dalam APBD kabupaten Manggarai Barat Tahun 2025 sebesar Rp731.384.662.000,- setelah dilakukan penyesuaian berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 29 Tahun 2025 menjadi sebesar Rp660.829.497.000 atau berkurang sebesar Rp.70.555.165.000,” ujarnya.
Menurut Hans Sodo -panggilan akrab Fransiskus Sales Sodo-, pemotongan ini berdampak pada berkurangnya belanja infrastruktur daerah, terutama pembangunan dan perbaikan jalan serta irigasi yang sangat dibutuhkan masyarakat.
Dengan pemangkasan ini, berdampak pada beberapa proyek infrastruktur yang telah direncanakan sebelumnya bisa berpotensi mengalami penundaan atau pengurangan skala pengerjaan. Dan prioritas pembangunan akan disesuaikan dengan anggaran yang tersisa, dengan fokus utama pada proyek-proyek yang dianggap paling mendesak.
Pemotongan dana transfer ini menjadi tantangan besar bagi Kabupaten Manggarai Barat dalam menjalankan program pembangunan tahun 2025. Dan masyarakat Manggarai Barat perlu bersiap untuk menghadapi kemungkinan perlambatan pembangunan, khususnya di sektor infrastruktur jalan dan irigasi.
Sementara di satu sisi dibawa pemerintah Bupati dan Wakil Bupati, Edistasius Endi-dr. Yulianus Weng sedang geliatnya pembangunan infrastruktur untuk mendukung Daerah Super Prioritas (DSP) di daerah wisata tersebut.
Penulis: Hamid