“Ini 32 kamar, dihuni 32 kepala keluarga. Di sini juga ada mushola, minimarket, dan ruang aula serbaguna. Jadi ada ruang untuk kegiatan rapat maupun keperluan umum lainnya,” ujar Brigjen Hendro.

Ia menjelaskan, penghuni rusun terdiri dari anggota yang sudah berkeluarga maupun lajang, dengan sistem penempatan yang disesuaikan.

“Yang tinggal di rusun ini campur. Ada yang berkeluarga, ada juga yang bujang. Nanti yang lantai bawah dan tengah untuk keluarga, sedangkan yang lantai atas untuk anggota bujang,” tuturnya.

Brigjen Hendro menegaskan bahwa pembangunan rusun ini merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan TNI Angkatan Darat (AD).

“Seperti yang disampaikan Bapak Kasad, rusun ini berasal dari dana Kementerian PUPR yang bekerja sama dengan Angkatan Darat,” ujarnya.

Ia berharap program pembangunan rusun seperti ini dapat dilanjutkan di wilayah lain di bawah Korem 161/Wira Sakti.

“Mudah-mudahan seperti yang disampaikan Bapak Kasad, program ini bisa berkelanjutan di Kodim lain di NTT agar kesejahteraan prajurit meningkat dan mereka makin profesional dalam menjalankan tugas,” tambahnya.