Sementara itu, Direktur Kinerja dan Penghargaan ASN BKN, Neny Rochyani, menekankan pentingnya uji coba ini untuk memetakan tantangan teknis maupun kultural sebelum diterapkan secara nasional.
“Uji coba ini bukan hanya untuk menguji fitur, tapi juga memahami pola kerja ASN sehingga fitur bisa benar-benar tepat guna,” jelas Neny.
Fitur Kinerja Harian juga sejalan dengan kebijakan pemerintah seperti Flexible Working Arrangement (FWA) dan sistem meritokrasi.
Data kinerja yang terekam secara objektif akan menjadi dasar penilaian, pengembangan talenta, hingga pemberian penghargaan.
“Kinerja yang dicatat secara harian memberi dasar yang lebih akurat untuk menilai kontribusi ASN, dibandingkan hanya mengandalkan absensi,” tambah Neny.
BKN menegaskan akan melakukan pendampingan teknis di seluruh instansi percontohan. Evaluasi menyeluruh bakal digelar sebelum fitur ini diluncurkan secara nasional pada tahun 2026.
Dengan langkah ini, BKN berkomitmen terus menghadirkan inovasi untuk mendukung tata kelola pemerintahan yang akuntabel, profesional, dan adaptif terhadap perkembangan zaman. **
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan