LABUANBAJOVOICE.COM – Anggota DPRD Fraksi Gerindra Manggarai Barat, Kanisius Jehabut, menepis tudingan sinis sejumlah netizen yang menyebut Program Makan Bergizi Gratis (MBG) hanyalah proyek politik Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Dalam keterangannya kepada media, Sabtu (13/9/2025), Kanisius menegaskan bahwa tudingan tersebut tidak berdasar karena MBG justru memberi dampak nyata bagi masyarakat, khususnya petani, nelayan, peternak, serta pelaku UMKM lokal.

“Mari kita hitung sederhana. Untuk satu dapur MBG dengan 3.000 penerima manfaat, negara menggelontorkan Rp 75 juta per hari. Dari jumlah itu, Rp 30 juta langsung dibelanjakan kepada petani, nelayan, peternak, dan UMKM lokal.” jelas Kanisius.

“Artinya, dalam sebulan ada Rp 660 juta uang yang kembali berputar di desa-desa dan pasar lokal. Setahun, jumlahnya mencapai Rp 7,92 miliar per dapur,” sambungnya.

Ia menambahkan, jika di Manggarai Barat beroperasi 15 dapur MBG, maka total sirkulasi uang yang masuk ke masyarakat mencapai sekitar Rp 118 miliar per tahun.

“Pertanyaannya, uang sebesar itu mengalir ke siapa? Bukan ke kantong politisi, bukan pula ke partai politik, melainkan kembali ke rakyat kecil yang menanam sayur, menangkap ikan, memelihara ternak, hingga mengolah produk UMKM,” tegasnya.

Menurut Kanisius, setiap dapur MBG yang beroperasi bukan sekadar menyediakan makanan bergizi untuk anak-anak sekolah, melainkan juga simbol hidupnya denyut ekonomi lokal.

Ia mencontohkan peresmian Dapur MBG Golo Koe yang disebut sebagai bukti nyata bertambahnya ruang bagi petani, nelayan, dan UMKM untuk mendapatkan pasar baru.

“Menuduh MBG sebagai sekadar kepentingan politik Prabowo justru mengabaikan fakta fundamental. Negara sedang mengembalikan uang rakyat kepada rakyat, bukan ke luar negeri atau tersedot pemodal besar, tapi berputar di kampung-kampung kita,” ujarnya.

Kanisius menegaskan, jika masih ada pihak yang menyebut MBG sebagai “politik”, maka politik itu adalah dalam arti yang paling luhur: menghadirkan keadilan sosial melalui piring makanan bergizi di tangan anak-anak bangsa.**