LABUANBAJOVOICE.COM – Indahnya Labuan Bajo seolah tak pernah habis menghadirkan kejutan. Salah satunya ada di area promenade Hotel Meruorah Komodo yang kini menjadi titik favorit masyarakat dan wisatawan untuk menikmati momen matahari terbenam.

Setiap sore, kawasan ini ramai dipenuhi orang-orang yang ingin menyaksikan panorama sunset berpadu deburan ombak laut yang syahdu.

Marcom dan PR Manager Meruorah Komodo Labuan Bajo, Sankar Adityas Cahyo, menuturkan kepada media, Kamis (4/9/2025) sore, bahwa promenade Meruorah saat ini telah menjelma menjadi ruang publik yang humanis dan inspiratif.

“Bukan hanya masyarakat lokal dan wisatawan nusantara, tetapi juga turis mancanegara sangat menikmati suasana sunset di sini. Mereka duduk santai di tepi laut, berswafoto, bercengkerama, dan larut dalam suasana yang begitu hangat,” ujar Sankar.

Menjelang sore, langit Labuan Bajo mulai berubah warna. Cahaya jingga perlahan memantul di permukaan laut, menciptakan pemandangan romantis yang tak bisa diabaikan.

Bagi banyak pengunjung, momen ini menjadi semacam ritual untuk mengusir penat setelah seharian beraktivitas.

Suasana semakin magis ketika kapal-kapal pinisi mulai melintas, dihiasi lampu-lampu berkilau yang menambah pesona malam.

Bagi sebagian wisatawan, panorama ini bukan hanya sekadar pemandangan indah, tetapi juga pengalaman emosional yang membekas.

“Setelah matahari benar-benar tenggelam, pengunjung tetap betah. Mereka menikmati lalu-lalang kapal pinisi bercahaya, ditemani pencahayaan lobi Meruorah yang syahdu. Atmosfernya romantis, tenang, sekaligus menenangkan pikiran,” lanjut Sankar.

Hotel Meruorah Komodo yang berdiri megah di jantung Kota Labuan Bajo kini bukan hanya destinasi penginapan.

Kehadiran promenade di tepi laut menjadikannya magnet baru yang menyatukan masyarakat dengan wisatawan dari berbagai belahan dunia.

Di sini, pengunjung datang dengan berbagai latar belakang. Ada anak muda yang riang berswafoto dengan latar sunset, keluarga yang menikmati waktu bersama, hingga pasangan yang duduk berdua sambil ditemani suara deburan ombak.

Suaranya tidak pernah terlalu gaduh, justru terasa damai. Lampu-lampu yang dipasang hotel menghadirkan suasana temaram namun hangat, membuat setiap orang seakan betah untuk sekadar duduk, berbincang, atau merenung.

Bagi sebagian orang, momen di promenade Meruorah bukan hanya hiburan visual. Banyak yang merasakannya sebagai pengalaman yang memberi ketenangan batin.

Sunset, laut, kapal pinisi, dan cahaya lampu seolah menyatu menjadi harmoni alam yang jarang ditemui di tempat lain.

“Labuan Bajo memang punya banyak keindahan. Tapi di Meruorah, pengunjung mendapatkan sesuatu yang berbeda. Ada rasa kebersamaan, kehangatan, dan ketenangan yang membuat mereka ingin kembali lagi,” tutup Sankar.**