Politisi Warus Martinus di Mata Anggota DPRD Manggarai Barat, Kanisius Jehabut: Keteguhan dalam Kesederhanaan

LABUANBAJOVOICE.COM – Sosok Warus Martinus S.Fil bukanlah nama baru dalam dinamika politik di Kabupaten Manggarai Barat. Ketua Fraksi Gerindra DPRD sekaligus Wakil Ketua DPC Partai Gerindra Manggarai Barat ini dikenal luas sebagai pribadi tenang namun tegas, bersahaja namun berprinsip kuat. Bagi para koleganya di parlemen daerah, Warus bukan sekadar politisi, tetapi juga panutan dalam keteladanan dan komitmen pada pelayanan publik.

Anggota DPRD Manggarai Barat dari Fraksi Gerindra, Kanisius Jehabut, memberikan kesaksian pribadi tentang sosok yang telah banyak menginspirasi dirinya dalam menjalani tugas-tugas legislatif. Dalam pernyataannya, Jehabut menyebut Warus Martinus sebagai figur yang membuktikan bahwa kepemimpinan sejati tidak ditentukan oleh volume suara, tetapi oleh kualitas karakter dan konsistensi dalam pengabdian.

“Ketegasan dan kesungguhannya dalam bekerja adalah hal yang paling saya kagumi,” ujar Jehabut, pada Jumat (2/05/2025) siang.

“Ia adalah pribadi yang tenang, jujur, teliti, dan bersahaja. Ketulusannya dalam memberi nasihat dan berdiskusi telah banyak membantu saya dan teman-teman lainnya tumbuh dalam pemahaman dan semangat pelayanan publik.” tambahnya.

Perjalanan Politik yang Penuh Likuan, namun Konsisten

Karier politik Warus Martinus mencerminkan perjalanan yang tak selalu mulus, namun penuh keteguhan. Ia pertama kali dipercaya menjadi Anggota DPRD Manggarai Barat periode 2014–2019 dari Daerah Pemilihan II. Namun, pada pemilu 2019, ia sempat tidak berhasil kembali ke parlemen.

Meski demikian, Warus tidak menyerah. Konsistensinya dalam membangun komunikasi dengan masyarakat serta sikap pantang menyerah akhirnya membuahkan hasil: pada Pemilu 2024, ia kembali terpilih menjadi wakil rakyat dari Dapil yang sama.

Bagi Jehabut, kembalinya Warus ke kursi legislatif bukan sekadar kemenangan elektoral, melainkan simbol dari integritas dan kepercayaan yang tidak mudah luntur. “Ini bukan semata soal menang atau kalah. Ini tentang perjuangan yang tidak pernah berhenti, walau diterpa gelombang,” ucapnya.

Pemikiran Filsafat, Kepemimpinan Beretika

Latar belakang pendidikan Warus Martinus di bidang filsafat turut membentuk pendekatannya dalam bekerja. Ia dikenal sebagai sosok yang cermat dalam menyusun argumentasi, logis dalam berpikir, namun tetap menjunjung tinggi etika. Di setiap forum resmi maupun informal, ia senantiasa mendorong adanya dialektika yang sehat, terbuka, dan berbasis nilai-nilai moral.

“Sebagai lulusan filsafat, kemampuan intelektualnya sangat menonjol. Ia membangun argumen yang kuat namun tetap santun. Bagi beliau, berpikir kritis dan beretika itu satu paket. Tak bisa dipisahkan,” terang Jehabut.

Dalam kapasitasnya sebagai Ketua Fraksi Gerindra di DPRD Mabar, Warus tidak hanya menjadi pengambil keputusan, tetapi juga seorang pendengar yang baik. Ia dikenal selalu membuka ruang diskusi dan merumuskan keputusan kolektif secara demokratis. Sikapnya yang inklusif menjadikan Fraksi Gerindra sebagai kekuatan yang solid dan harmonis di parlemen.

Politik Sebagai Sarana Pengabdian

Warus Martinus memandang jabatan bukan sebagai simbol kekuasaan, melainkan sebagai alat pengabdian. Ia responsif terhadap aspirasi masyarakat, aktif turun ke lapangan, dan tidak segan terlibat langsung dalam proses-proses advokasi kebijakan.

“Dari beliau, saya belajar bahwa menjadi pemimpin tidak harus berteriak lantang, cukup dengan keteladanan, kejujuran, dan ketekunan. Ia menunjukkan bahwa politik bukan hanya tentang strategi, tapi juga soal nurani,” kata Jehabut menutup kesaksiannya.

Dalam dunia politik yang sering diwarnai oleh pragmatisme dan konflik kepentingan, kehadiran sosok seperti Warus Martinus S.Fil menjadi penyejuk. Ia membuktikan bahwa prinsip dan kesederhanaan bisa berjalan beriringan dengan efektivitas kepemimpinan. Keteladanan yang ia tunjukkan menjadi inspirasi tidak hanya bagi koleganya di DPRD, tetapi juga bagi generasi muda yang ingin menapaki jalur politik dengan hati dan integritas.

Penulis: Hamid