Sebagai bentuk dukungan terhadap kenyamanan wisatawan, diserahkan sarana pendukung seperti:
- 6 unit meja pantai
- 4 unit payung pantai
- 20 kursi pantai
- 1 unit signage petunjuk arah
- 1 unit kedai gerobak
Fasilitas ini diharapkan membantu pengelolaan kawasan agar lebih tertata, sekaligus memberdayakan pelaku UMKM melalui peluang usaha di lokasi wisata.
Plt. Direktur Utama BPOLBF, Dwi Marhen Yono, menegaskan bahwa Pantai Binongko akan dijadikan model integrasi wisata inklusif.
“Kami ingin Labuan Bajo menjadi destinasi kelas dunia yang tidak hanya indah, tetapi juga berakar pada nilai kearifan lokal, keberlanjutan, dan pemberdayaan masyarakat,” tegasnya.
Selain pembukaan akses, kegiatan hari ini juga mencakup Gerakan Wisata Bersih yang melibatkan masyarakat, komunitas, dan instansi pemerintah sebagai upaya menjaga kebersihan dan keindahan destinasi.
Dengan adanya akses baru ini, Pantai Binongko diproyeksikan menjadi alternatif ruang publik favorit di Labuan Bajo, menawarkan keindahan pantai yang mudah dijangkau dan didukung fasilitas memadai, sejalan dengan visi menjadikan pariwisata Indonesia yang inklusif, berkelanjutan, dan berkualitas.
Tinggalkan Balasan