“Adat dan budaya harus dihargai, dilestarikan, dan diberi ruang dalam perayaan kemerdekaan,” tegasnya.
Ia berharap Kirab Budaya dapat mempererat simpul kebhinekaan, menciptakan suasana damai, serta menjadi ajang promosi wisata dan penggerak ekonomi kreatif.
“Keberagaman budaya NTT adalah kekuatan istimewa. Kegiatan ini bisa membuka lapangan kerja, menghidupkan UMKM, dan memperkuat rasa bangga masyarakat terhadap warisan leluhur,” tambahnya.
Kirab dimulai dari Alun-alun Rumah Jabatan Gubernur, melewati Polda NTT, Kuanino, dan berakhir di Gereja Katedral Kristus Raja Kupang. Peserta menampilkan atraksi budaya di tiga titik penilaian: Rumah Jabatan Gubernur, Gereja Koinonia, dan depan Kantor OJK Kupang.
Dinda, salah satu peserta, mengaku antusias mengikuti kirab. “Beta senang bisa ikut. Banyak pakaian adat NTT yang bagus-bagus, dan suasananya meriah,” katanya.
Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Gubernur NTT Johanis Asadoma, Ketua DPRD Provinsi NTT Emelia J. Nomleni, jajaran Forkopimda NTT, pimpinan perangkat daerah, Wakil Wali Kota Kupang, serta insan pers.**
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan