LABUANBAJOVOICE.COM – Fenomena gerhana bulan total menjadi momen bersejarah di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Acara pengamatan resmi dibuka oleh Sekretaris Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Manggarai Barat, Chrispin Mesima, pada Minggu (7/9/2025) malam di halaman Kantor BMKG Stasiun Meteorologi Kelas IV Komodo.

 

Dalam sambutannya, Chrispin menyebut gerhana bulan total bukan sekadar fenomena astronomi, tetapi juga momentum untuk mengingatkan manusia akan kebesaran alam semesta.

“Pada malam ini kita akan menyaksikan sebuah pertunjukan agung alam semesta, gerhana bulan total, sebuah fenomena langka yang mengingatkan kita betapa kecilnya kita di jagat raya ini sekaligus betapa istimewanya kita dapat menjadi saksi pilihan-Nya,” kata Chrispin.

Ia menyampaikan apresiasi tinggi kepada BMKG yang telah menginisiasi pengamatan gerhana bulan total secara serentak di seluruh Indonesia, dengan Labuan Bajo ditunjuk sebagai salah satu titik utama.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, saya menyampaikan terima kasih kepada BMKG yang mengambil langkah inisiatif luar biasa ini. Labuan Bajo menjadi salah satu dari sekitar 34 titik pengamatan gerhana di Indonesia,” ujarnya.

Chrispin menegaskan, fenomena ini tidak hanya terkait sains dan data geofisika, tetapi juga erat kaitannya dengan pariwisata.

Menurutnya, Labuan Bajo sebagai destinasi super prioritas mampu memadukan ilmu pengetahuan, edukasi, dan keajaiban alam dalam satu paket pengalaman kelas dunia.

“Kita ingin mengirim pesan kuat dari Labuan Bajo bahwa Indonesia tidak hanya memiliki keindahan bawah laut dan daratan, tetapi juga langit malam yang memukau. Setiap foto, video, dan cerita yang lahir malam ini akan menjadi promosi pariwisata yang tak ternilai harganya,” tambahnya.

Chrispin juga mengajak masyarakat untuk menikmati setiap detik proses gerhana, sekaligus mendokumentasikannya agar bisa dibagikan kepada dunia.

“Mari kita jadikan malam ini sebagai bukti bahwa Labuan Bajo dan Indonesia adalah rumah bagi ilmu pengetahuan dan wisata langit. Semoga cuaca malam ini cerah di Labuan Bajo maupun di titik pengamatan lainnya,” tutupnya.

Acara pengamatan gerhana bulan total di Labuan Bajo ini menjadi bagian dari kolaborasi sains dan pariwisata, sekaligus menegaskan posisi Labuan Bajo sebagai panggung promosi destinasi super prioritas Indonesia di mata dunia.**