LABUANBAJOVOICE.COM – Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) melaporkan sebanyak 47.093 penumpang tercatat masuk ke Labuan Bajo melalui Bandara Komodo selama bulan April 2025.

Dari jumlah tersebut, 43.920 merupakan penumpang domestik dan 3.173 internasional. Proxy data menunjukkan bahwa 21.082 merupakan wisatawan mancanegara, 17.227 wisatawan nusantara, dan 8.784 bukan wisatawan.

Hal itu disampaikan Plt. Direktur Utama BPOLBF, Fransiskus Xaverius Teguh dalam kegiatan Diskusi Kolaborasi Media (Diskoria) di hadapan awak media di Labuan Bajo, Selasa (24/6/2025).

Selain melalui udara, data imigrasi juga mencatat 4.080 kedatangan melalui pelabuhan dengan 83 kewarganegaraan berbeda. Amerika Serikat, Filipina, dan Jerman menempati tiga besar negara asal wisatawan via laut, sementara Malaysia, Singapura, dan Tiongkok mendominasi kedatangan via udara.

“Tiongkok menjadi negara dengan proporsi kunjungan tertinggi di bulan April (28,6%).” kata Frans.

Disusul Indonesia, Inggris, dan Amerika Serikat masing-masing dengan 14,3%. Rata-rata lama tinggal wisatawan pada periode tersebut tercatat 2,15 malam, dengan dominasi pada kategori hotel bintang lima (3 malam) dan bintang tiga (2 malam).

Sektor akomodasi juga mengalami tren positif dengan peningkatan tingkat hunian sebesar 44,68% dibanding Maret 2025. Hotel bintang lima mencatat kenaikan tertinggi hingga 55,25%, disusul hotel bintang empat (49,14%) dan resort (32,81%).

Tantangan Keamanan dan Rekomendasi Tindak Lanjut

BPOLBF juga menyoroti tren meningkatnya insiden keselamatan di destinasi ASEAN yang banyak dikunjungi wisatawan Tiongkok.

Insiden meliputi kecelakaan transportasi darat, aktivitas laut, hingga keluhan terhadap pelayanan dan keamanan.

Sebagai tindak lanjut, BPOLBF mengusulkan langkah strategis seperti:

  1. Pengetatan regulasi dan pelatihan keselamatan operator wisata air;
  2. Inspeksi berkala transportasi wisata;
  3. Pemasangan papan informasi keselamatan multibahasa (termasuk Mandarin);
  4. Penguatan sistem pengaduan dan tanggap darurat wisatawan.

Upaya ini didukung penuh oleh kolaborasi berbagai pihak seperti Polres, Dinas Perhubungan, KSOP, dan Basarnas.

Berdasarkan workshop yang diikuti BPOLBF dan Kemenparekraf bersama ASEAN-China Centre, terungkap bahwa wisatawan Tiongkok outbound mayoritas berasal dari kalangan menengah ke atas dengan minat pada kenyamanan, kuliner otentik, dan pengalaman lokal.

Wisatawan pria cenderung eksploratif dan menyukai petualangan, sedangkan wanita lebih menyukai destinasi estetis dan wellness tourism.

Segmentasi usia wisatawan Tiongkok juga beragam, dari 18 hingga 34 tahun, sehingga pengemasan paket wisata perlu disesuaikan berdasarkan karakter dan usia.

Dalam forum stakeholder bersama Forkopimda Manggarai Barat, isu strategis seperti letusan Gunung Lewotobi, sampah, keselamatan wisatawan, dan layanan paspor menjadi pembahasan penting.

Komitmen pun ditegaskan untuk mewujudkan Labuan Bajo sebagai destinasi yang aman, bersih, sehat, nyaman, dan berkelanjutan.

Sebagai bagian dari diversifikasi wisata, BPOLBF juga sukses menggelar event wellness tourism bertajuk Flow and Glow pada 21 Juni 2025.

Kegiatan meliputi yoga, meditasi, pijat ringan, dan booth UMKM wellness, dengan kontribusi PNBP sebesar Rp3 juta dan perputaran ekonomi mencapai Rp31,6 juta. Kegiatan ini akan dijadikan agenda rutin mingguan.