LABUANBAJOVOICE.COM — InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong pembangunan berkelanjutan di kawasan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Melalui kegiatan pemberian bantuan fasilitas, peralatan, dan pelatihan sepak bola di Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, ITDC memperkuat sinergi antara sektor pariwisata dan pembinaan olahraga masyarakat.
Kolaborasi ini melibatkan pemerintah kecamatan, desa, serta Karang Taruna setempat untuk membangun ekosistem olahraga yang sehat, inklusif, dan berkelanjutan.
Kegiatan tersebut juga menjadi bagian dari upaya ITDC memperkuat interaksi sosial, membangun semangat kebersamaan, serta menumbuhkan nilai sportivitas di tengah masyarakat sekitar KEK Mandalika.
Acara yang digelar pada Rabu (29/10) diawali dengan pelatihan dasar teknik sepak bola, seperti dribbling, passing, dan shooting, yang dibimbing oleh tiga pelatih profesional dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mataram.
Setelah sesi pelatihan, kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan simbolis bantuan peralatan olahraga dan sarana pendukung kebersihan lingkungan lapangan.
Bantuan dari ITDC mencakup pengecatan dan perbaikan gawang, papan skor, jaring gawang, bendera sudut (corner flag), pembuatan garis lapangan, bangku pemain, kanopi atap pemain, bola, cone latihan, serta tempat sampah.
Bantuan ini tidak hanya memperbaiki kondisi fisik lapangan, tetapi juga mendukung terciptanya lingkungan olahraga yang bersih, nyaman, dan layak pakai bagi masyarakat.
Kegiatan sosial ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) serta Community Development ITDC, yang berfokus pada peningkatan kapasitas dan pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan pariwisata.
PGS. General Manager The Mandalika, Agus Setiawan, menegaskan bahwa olahraga memiliki peran strategis dalam membentuk karakter masyarakat yang kuat dan kolaboratif.
“Kami percaya bahwa olahraga memiliki peran besar dalam membangun karakter, kedisiplinan, dan kebersamaan masyarakat. Kami ingin mendorong lahirnya semangat sportivitas dan kolaborasi dari tingkat desa, yang juga menjadi bagian dari pembangunan berkelanjutan di KEK Mandalika,” ujar Agus Setiawan.
Menurutnya, melalui pembinaan olahraga di tingkat komunitas, ITDC ingin menanamkan nilai-nilai sportivitas, tanggung jawab sosial, serta mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan kawasan pariwisata yang berkelanjutan.
Camat Pujut, H. Jumahir, S.Sos, memberikan apresiasi atas kontribusi nyata ITDC dalam mendukung pengembangan potensi olahraga di wilayahnya. Ia menilai program ini tidak hanya memperkuat fasilitas olahraga, tetapi juga menumbuhkan semangat positif bagi generasi muda.
“Kegiatan seperti ini sangat berarti bagi masyarakat kami, karena tidak hanya memperkuat sarana olahraga, tetapi juga membangun semangat anak muda untuk aktif dan berprestasi,” tutur Jumahir.
Lebih jauh, ia berharap kerja sama lintas pihak seperti ini dapat terus berlanjut, sehingga pembinaan olahraga di tingkat desa bisa menjadi wadah berkelanjutan bagi tumbuhnya atlet muda di Lombok Tengah.
Program pengembangan olahraga di Pujut ini juga menjadi refleksi visi besar ITDC untuk menjadikan KEK Mandalika bukan hanya sebagai destinasi sportstainment kelas dunia, tetapi juga pusat pemberdayaan masyarakat melalui olahraga.
Agus Setiawan menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan langkah konkret untuk memperkuat keterlibatan komunitas lokal dalam pembangunan pariwisata berkelanjutan.
“Melalui kolaborasi ini, KEK Mandalika tidak hanya dikenal sebagai destinasi sportstainment, tetapi juga sebagai pusat pengembangan olahraga masyarakat yang tumbuh dari partisipasi komunitas lokal. Inisiatif semacam ini menjadi wujud nyata komitmen ITDC dalam mendorong pembangunan pariwisata kelas dunia yang berkelanjutan dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan,” tutup Agus.
Dengan semangat kolaborasi lintas sektor—antara pemerintah, komunitas lokal, dan ITDC—pembinaan olahraga masyarakat diharapkan menjadi pilar baru pembangunan sosial di Mandalika. Tidak hanya membangun infrastruktur pariwisata, tetapi juga membangun manusia dan budaya olahraga yang sehat, disiplin, dan kompetitif.**

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan