LABUANBAJOVOICE.COM – InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) mencatat progres positif dalam program pencegahan stunting yang dijalankan di Desa Kuta, salah satu desa penyangga kawasan The Mandalika, Lombok Tengah.
Monitoring pada 30 Agustus 2025 menunjukkan hasil menggembirakan, dengan kenaikan berat badan signifikan pada 11 anak berstatus wasting (sangat kurus), 20 anak underweight (berat badan kurang), serta perbaikan gizi bagi 5 ibu hamil dengan kategori Kekurangan Energi Kronis (KEK).
Program pencegahan stunting ini dimulai sejak 15 Agustus 2025 dengan pemberian makanan tambahan (PMT) tinggi protein hewani.
Durasi intervensi ditetapkan berbeda sesuai kelompok sasaran: 28 hari untuk anak underweight, 56 hari untuk anak wasting, dan 120 hari untuk ibu hamil dengan KEK. Evaluasi dilakukan setiap dua minggu untuk memastikan efektivitas program.
Plt. Corporate Secretary ITDC, Zahir Nugraha, menegaskan bahwa langkah ini merupakan bentuk komitmen ITDC dalam mengembangkan The Mandalika sebagai destinasi pariwisata yang tidak hanya berfokus pada infrastruktur, tetapi juga pembangunan sosial.
“Program pencegahan stunting ini adalah wujud kepedulian ITDC. Kami percaya intervensi gizi yang tepat mampu meningkatkan kesehatan ibu hamil serta kualitas tumbuh kembang anak, sehingga lahir generasi yang lebih sehat dan produktif,” kata Zahir dalam keterangan resminya, Jumat (12/9/2025).
Sebagai bagian dari InJourney Group, ITDC menegaskan bahwa pengembangan The Mandalika tidak hanya menghadirkan fasilitas internasional seperti Mandalika International Circuit dan Pullman Lombok Mandalika, tetapi juga memastikan kualitas hidup masyarakat sekitar meningkat.
Program pencegahan stunting ini juga selaras dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya di bidang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Inisiatif ini melanjutkan keberhasilan program serupa di desa penyangga The Mandalika. Pada 2023, ITDC menggelar pelatihan Dapur Sehat (DASHAT) di Desa Mertak yang berhasil menurunkan angka stunting, dengan 6 dari 10 anak keluar dari status underweight.
Sementara pada 2024 di Desa Prabu, program PMT dan edukasi gizi selama 56 hari berdampak positif pada 32 anak, terdiri dari 10 wasting dan 22 stunting.
Keberlanjutan di Desa Kuta pada 2025 menunjukkan konsistensi ITDC dalam mengintegrasikan pembangunan pariwisata dengan kesehatan masyarakat.
“Ke depan, ITDC akan memperluas cakupan program ke desa-desa lain di sekitar The Mandalika agar manfaatnya lebih luas. Kami berkomitmen untuk terus mengintegrasikan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan dalam setiap inisiatif pembangunan di kawasan The Mandalika,” tutup Zahir.
Dengan capaian ini, ITDC menegaskan bahwa pengembangan The Mandalika bukan hanya soal infrastruktur pariwisata kelas dunia, tetapi juga pemberdayaan masyarakat lokal yang berkelanjutan. **

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan