Pariwisata

Disparekrafbud Manggarai Barat Launching Desa Wisata Wae Lolos

Pemerintah Manggarai Barat melalui Disparekrafbud melaunching Desa Wisata Wae Lolos

LABUANBAJOVOICE.COM | Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Manggarai Barat melalui Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan melaunching (peluncuran) Desa Wisata Wae Lolos, Kecamatan Sano Nggoang yang berlangsung di Kampung Langgo pada Rabu, 18 Desember 2024.

“Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat melalui Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan (Disparekrafbud) melaunching (peluncuran) Desa Wisata Wae Lolos”, ujar Kepala Disparekrafbud Stefanus Jemsifori usai kegiatan berlangsung.

Menurut Stefanus, peluncuran Desa Wisata Wae Lolos ini merupakan salah satu dari dua desa wisata dalam program Fasmadewi (Fasilitasi Masyarakat Desa Wisata) tahun 2024 ini. Selain Desa Wae Lolos, ada juga Agrowisata Ngalor Kalo yang ada di Desa Siru, Kecamatan Lembor.  “Besok (Kamis, 19/12/2024) kami akan melaunching Agrowisata Ngalor Kalo di Desa Siru,” ujarnya.

Baca Juga:  Ada 5 Kegiatan di NTT Masuk Kategori Kharisma Event Nusantara

Ia menambahkan, kegiatan launching ini sebagai akhir dari kegiatan pendampingan yang dibuat oleh Pemda Manggarai Barat melalui Disparekrafbud selama 10 bulan.

“Sepuluh bulan yang lalu kami menyeleksi fasilitator untuk membantu tugas pemerintah daerah, dalam hal ini melalui Disparekrarbud untuk selalu berada bersama masyarakat memberikan pendampingan”, ungkapnya.

Selama sepuluh bulan masa pendampingan oleh fasilitator yang disiapkan Disparekrafbud, menurut dia, telah diisi dengan berbagai kegiatan-kegiatan edukasi pelatihan sesuai kebutuhan masyarakat Desa Wisata Wae Lolos.

“Pelatihan-pelatihan kami lakukan secara kontinyu selama 10 ini. Kami hadirkan narasumber sesuai kebutuhan di tempat ini”, tutur Stefanus.

Sehingga hari ini, lanjut dia, Pemda Manggarai Barat mengundang mitra pemerintah, para pelaku wisata serta para mahasiswa-mahasiswi dengan basic pendidikan kepariwisataan serta masyarakat setempat untuk hadri bersama-sama mengikuti kegiatan launching Desa Wisata Wae Lolos.

Baca Juga:  Manggarai Barat Peroleh 2,3 Miliar PAD dari Sektor Pariwisata Tahun 2024

“Karena kami menyadari mengurus desa wisata seperti Wae Lolos ini, kami pemerintah daerah tidak bisa berjalan sendiri, kami harus berkolaborasi dengan seluruh stakeholder, tentu dengan perannya masing-masing. Termasuk dukungan teman-teman media”. kata Stefanus.

Kesempatan sama, Kepala Desa Wae Lolos, Gervinus Toni berharap peluncuran desa wisata ini bisa memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat di desa tersebut. Dan hari ini merupakan titik awal menuju masyarakat desa sejahtera. “Ini merupakan gong titik awal”, ujar Toni.

“Berharap kami kedepannya, segala sesuatu yang telah diberikan oleh Disparekraf, juga melalui pemateri dan pendamping selama 10 bulan ini bisa diterapkan di lapangan”, harapannya.

Menurut dia, selama sepuluh bulan ini begitu banyak pelatihan yang telah disampaikan oleh fasilitator. Mulai dari teori hingga praktek-praktek membuat paket wisata. Sebelumnya, paket wisata yang dibuat hanya sekedar untuk melengkapi kebutuhan para tamu wisatawan.

Baca Juga:  Ini Tantangan Utama Bagi Petani di Manggarai Barat untuk Menjawab Kebutuhan Pariwisata

“Dalam hal ini, sebelumnya paket wisata yang kita buat di Desa Wae Lolos yang sifatnya hanya sekedar untuk melengkapi kebutuhan dari para tamu, tetapi metode atau analisis kebutuhan secara marketing pemasaran belum kami ketahui,” ujar kepala desa itu.

Tetapi, tambah Toni, dengan kehadiran Disparekrafbud Manggarai Barat, fasilitator dan pemateri yang selama ini disampaikan. Kedepan apa yang sudah disampaikan akan diimplementasikan.

“Yang jelas pemerintah desa bersama Pokdarwis  akan menerapkan pelatihan yang selama ini sudah diajarkan, bahkan soal-soal konsep paket wisata”. tutup Toni.

Penulis: Hamid

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://t.me/labuanbajovoice
Back to top button