Semangat kepahlawanan, katanya, seharusnya diterjemahkan dalam kerja nyata untuk menghadirkan pariwisata yang tidak hanya berorientasi ekonomi, tetapi juga menumbuhkan nilai-nilai kebangsaan dan kepedulian sosial.
“Semangat kepahlawanan itu adalah semangat gotong royong, semangat melayani tanpa pamrih. Dalam konteks pembangunan pariwisata, semua pihak—pemerintah, swasta, dan masyarakat—harus menjadi satu kesatuan yang bekerja untuk kepentingan bangsa, bukan kepentingan pribadi,” tambahnya.
Marhen menekankan bahwa semangat juang para pahlawan juga harus menjadi motivasi bagi pelaku pariwisata untuk berinovasi dan beradaptasi terhadap berbagai tantangan global, seperti perubahan iklim, dinamika ekonomi dunia, dan transformasi digital.
Ia menilai, hanya dengan ketangguhan dan kolaborasi yang kuat, pariwisata Indonesia bisa bertahan dan tumbuh secara berkelanjutan.
“Kita harus membangun pariwisata yang resilien, yang siap menghadapi perubahan zaman. Pahlawan tidak menyerah pada keadaan, dan itu yang perlu kita tiru dalam mengelola sektor ini,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan