LABUANBAJOVOICE.COM — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang merilis prakiraan cuaca maritim terbaru untuk wilayah perairan sekitar Manggarai Barat, khususnya Selat Sape Bagian Utara dan Selatan, yang berlaku mulai Jumat, 31 Oktober 2025 hingga Minggu, 2 November 2025.
Laporan BMKG memperingatkan adanya potensi cuaca tidak stabil dengan intensitas hujan petir dan hujan ringan yang disertai angin kencang di beberapa periode waktu, terutama pada siang hingga sore hari.
Kondisi ini perlu diwaspadai bagi nelayan, pengguna kapal wisata, serta operator penyeberangan di kawasan perairan Selat Sape.
Pada wilayah Selat Sape Bagian Selatan, prakiraan cuaca menunjukkan dominasi kondisi berawan hingga hujan petir pada 31 Oktober, dengan suhu udara berkisar antara 24°C hingga 34°C dan kelembapan mencapai 73–86%.
Arah angin bergerak dari barat hingga barat daya (W–SW) dengan kecepatan rata-rata 13–21 knot dan kecepatan gust maksimum hingga 19 knot.
BMKG mencatat tinggi gelombang berkisar antara 1,25 hingga 2,5 meter, dengan kecepatan arus laut mencapai 44–60 cm/detik.
Pada 1 November 2025, kondisi diperkirakan tetap berpotensi hujan petir, sedangkan pada 2 November berubah menjadi hujan ringan dengan suhu permukaan laut sekitar 30–31°C dan arah arus menuju selatan hingga tenggara (S–SE).
“Kami mengimbau masyarakat pesisir, nelayan, dan operator kapal wisata untuk selalu memperhatikan informasi cuaca dan tinggi gelombang dari BMKG. Kondisi perairan Selat Sape bagian selatan berpotensi mengalami gelombang tinggi hingga 2,5 meter, terutama saat sore hingga malam hari,” tulis informasi BMKG Maritim Tenau-Kupang.
Berbeda dengan wilayah selatan, Selat Sape Bagian Utara diperkirakan memiliki gelombang lebih tenang, yakni antara 0,5 hingga 1,25 meter.
Namun, cuaca tetap menunjukkan dinamika serupa, dengan potensi hujan petir dan hujan ringan pada 31 Oktober hingga 2 November 2025.
Suhu udara di wilayah utara berkisar antara 25°C hingga 33°C dengan kelembapan udara 77–84%. Arah angin bergerak dari barat menuju selatan (W–S) dengan kecepatan 4–16 knot dan kecepatan gust maksimum mencapai 16 knot.
Kecepatan arus laut di Selat Sape bagian utara berada di kisaran 38–48 cm/detik, sementara suhu permukaan laut mencapai 31°C, menunjukkan kondisi perairan yang relatif hangat dan berpotensi meningkatkan penguapan serta pembentukan awan konvektif di siang hari.
BMKG menambahkan, meskipun gelombang di Selat Sape bagian utara relatif lebih rendah dibandingkan bagian selatan, pengguna kapal nelayan dan wisata bahari tetap perlu berhati-hati terhadap potensi hujan petir serta perubahan arah angin mendadak.
BMKG Manggarai Barat juga mengingatkan seluruh masyarakat dan pelaku aktivitas laut, khususnya di kawasan Labuan Bajo dan kepulauan sekitarnya, untuk memperhatikan prakiraan cuaca harian sebelum melaut atau berlayar.
Informasi ini penting untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan selama beraktivitas di laut, mengingat wilayah perairan Manggarai Barat merupakan salah satu jalur utama pelayaran kapal wisata dan nelayan lokal.
“Kami menghimbau Sobat BMKG yang akan beraktivitas di perairan sekitar Manggarai Barat agar memperhatikan kondisi cuaca dan tinggi gelombang yang berlaku, demi keselamatan bersama,” tulis informasi BMKG.**

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan