Bapemperda DPRD Manggarai Barat Gelar Diskusi Publik Bahas Ranperda Perlindungan Mata Air

Ketua Bapemperda Manggarai Barat, Kanisius Jehabut. Foto: Labuan Bajo Voice/HO

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp LabuanBajoVoice.Com

+ Gabung

Dalam diskusi tersebut, berbagai pihak menyampaikan pandangan mengenai tantangan yang dihadapi dalam menjaga ketersediaan air di Manggarai Barat.

Pater Marselinus Agot menegaskan bahwa Ranperda ini merupakan kebutuhan mendesak. “Kondisi mata air di Manggarai Barat semakin terancam akibat eksploitasi yang tidak terkontrol, deforestasi, serta perubahan iklim. Kita butuh regulasi yang bisa memastikan keberlanjutan sumber daya air untuk generasi mendatang,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Senada dengan itu, RD Yuvensius Rugi dari Komisi PSE Keuskupan Labuan Bajo mengingatkan bahwa Gereja Katolik telah lama berupaya menjaga ekologi melalui berbagai program, termasuk Paroki Tangguh.

“Melalui ensiklik Laudato Si’, Paus Fransiskus telah menegaskan pentingnya peran umat dalam menjaga lingkungan. Ranperda ini bisa menjadi momentum untuk membangun kolaborasi yang lebih luas dalam upaya konservasi mata air,” kata Romo Yuvensius.

Sementara itu, perwakilan dari Yayasan Burung Indonesia dan Yayasan Yakines menyoroti upaya konservasi yang telah dilakukan selama ini. Meski banyak inisiatif telah dijalankan di tingkat komunitas dan desa, mereka menegaskan bahwa perlindungan mata air membutuhkan payung hukum yang jelas agar lebih efektif.

Pos terkait