Berita

Kapolda NTT Tiba di Labuan Bajo dan Disambut Tradisi “Kepok Curu”

Kunjungan kerja, Kapolda NTT disambut tradisi kepok curu di Labuan Bajo

LABUANBAJOVOICE.COM | Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (Kapolda NTT) Irjen Pol. Daniel Tahi Monang Silitonga, S.H., M.A. didampingi Ketua Bhayangkari Daerah NTT Ny. Kathy DTM Silitonga, beserta rombongan melakukan kunjungan kerja di wilayah hukum Polres Manggarai Barat, Senin (19/08/2024) siang.

Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda Kapolda NTT dalam rangka meninjau dan memastikan situasi keamanan serta kinerja kepolisian di daerah tersebut.

Setibanya di Bandar Udara Internasional Komodo, Kapolda dan rombongan disambut oleh Wakil Bupati Manggarai Barat, dr. Yulianus Weng, M.Kes., yang juga memberikan selendang khas Manggarai sebagai simbol penghormatan.

Dalam acara penyambutan yang dihadiri oleh Kapolres Manggarai Barat, Kepala Kejaksaan Negeri Manggarai Barat, Danlanal Labuan Bajo, Danki Brimob Kompi 4 Yon B Labuan Bajo, Danramil 1612-02/Komodo, Danpos AU Labuan Bajo dan pejabat utama (PJU) Polres Manggarai Barat.

Setelah penyambutan di bandara setempat, Kapolda NTT beserta rombongan melanjutkan perjalanan menuju Mako Polres Manggarai Barat.

Tiba di Mapolres Manggarai Barat, Kapolda NTT bersama rombongan kembali disambut dengan adat dari kabupaten setempat diantaranya pemberian tuak putih dan ayam putih itu sebagai sarana dalam ritual “Kepok Curu”.

“Kami menerima kunjungan kerja Bapak Kapolda NTT dengan tradisi khas masyarakat Manggarai. Tradisi ini merupakan warisan leluhur yang sering digunakan dalam menerima tamu,” kata Kapolres Mabar, AKBP Christian Kadang, S.I.K.

Ia menjelaskan ritus adat Kepok Curu merupakan simbol kebahagiaan serta menggambarkan kepolosan hati dari semua masyarakat Manggarai Barat untuk menerima tamu dari mana saja termasuk pejabat tinggi dilingkungan Polda NTT.

Baca Juga:  Wartawan dan Warga Ditangkap Aparat, Komnas HAM Layangkan Surat ke Kapolda NTT

“Didalam kendi itu berisi aren atau enau yang berwarna putih, begitu juga ayam warnanya putih. Kedua simbol tersebut melambangkan hati yang bersih dan putih dari kami semua, baik masyarakat maupun anggota kepolisian,” ungkapnya.

Kepok Curu yang ditandai tuak dan ayam itu diserahkan kepada tamu oleh tetua adat setelah menyampaikan torok, yakni ungkapan-ungkapan doa dalam bahasa Manggarai.

Baca Juga:  Antisipasi Peredaran Narkotika di Labuan Bajo, BNN Rencana Siapkan Satu Pos Interdiksi

“Ini adalah bentuk penghargaan dan penghormatan untuk para pejabat negara yang dengan ketulusan dan kebesarannya dianggap mau bertemu dan hidup bersama dengan masyarakat setempat,” terang Alumni Akpol angkatan 2006 itu.

Tak hanya ritual adat Manggarai, kegiatan penyambutan Kapolda NTT juga diwarnai dengan tarian-tarian tradisional dan penyematan selendang.

Baca Juga:  Debat Terbuka Bagi Edi-Weng, Ajang untuk Menguji Isi Kepala Calon Pemimpin

“Usai pelaksanaan ritual Kepok Curu, penyambutan dilanjutkan dengan, pemberian buket bunga, pemakaian topi rea dan kain tenun khas Manggarai serta dilakukan jajaran kehormatan (Jarmat) oleh personil Samapta Polres Manggarai Barat,” jelasnya.

Selanjutnya Kapolda NTT disambut dengan lapor situasi oleh Kabagops, jabat tangan dengan PJU Polres Manggarai Barat, serta foto bersama sebagai simbol kebersamaan dan koordinasi.

“Kunjungan kerja ini diharapkan dapat mempererat hubungan antara kepolisian dengan pemerintah daerah serta meningkatkan sinergi dalam menjaga keamanan di wilayah Manggarai Barat,” pungkasnya.**

Penulis: Hamid

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://t.me/labuanbajovoice
Back to top button