1. K.H. Abdurrahman Wahid (Jawa Timur)

2. Jenderal Soeharto (Jawa Tengah)

3. K.H. Bisri Sansuri (Jawa Timur)

4. Idrus bin Salim Al-Jufri (Sulawesi Tengah)

5. Teuku Abdul Hamid Azwar (Aceh)

6. K.H. Abbas Abdul Jamil (Jawa Barat)

Sementara empat nama baru yang diusulkan tahun ini antara lain:

1. Anak Agung Gede Anom Mudita (Bali)

2. Deman Tende (Sulawesi Barat)

3. Prof. Dr. Midian Sirait (Sumatera Utara)

4. K.H. Yusuf Hasim (Jawa Timur)

Pemberian gelar Pahlawan Nasional merupakan bentuk penghargaan tertinggi dari negara kepada warga negara Indonesia yang berjasa luar biasa dalam memperjuangkan kemerdekaan, memajukan bangsa, serta menginspirasi nilai-nilai kebangsaan.

Tahapan pengusulan dimulai dari pemerintah daerah, kemudian diverifikasi oleh TP2GD (Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah), sebelum akhirnya diteruskan ke TP2GP di tingkat pusat.

Setelah melalui kajian mendalam, nama-nama tersebut diserahkan kepada Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan untuk dilakukan pembahasan akhir sebelum mendapat persetujuan Presiden.