LABUANBAJOVOICE.COM – Gelombang wisatawan mancanegara kembali menggeliat di destinasi super prioritas Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Memasuki awal Oktober 2025, wisatawan asal Tiongkok (Cina) tercatat mendominasi kunjungan internasional di kawasan tersebut.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Labuan Bajo, Charles Christian Mathaus, mengonfirmasi adanya lonjakan signifikan wisatawan asal Negeri Tirai Bambu sejak awal Oktober.
“Wisatawan asal Cina mulai memadati Labuan Bajo sejak awal bulan ini. Data kedatangan di Imigrasi menunjukkan peningkatan yang cukup bagus,” ujar Charles kepada LABUANBAJOVOICE.COM, Senin (6/10/2025).
Berdasarkan catatan resmi, sejak tanggal 1 hingga 6 Oktober 2025, sebanyak 146 wisatawan asal Cina tercatat masuk melalui Bandara Komodo.
Jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat hingga pertengahan bulan seiring dengan musim liburan di negara asal mereka.
“Banyak wisatawan asing ke Labuan Bajo karena di negara mereka sedang musim libur panjang,” tambah Charles.
Lonjakan kedatangan wisatawan ini langsung terasa di lapangan. Aktivitas di kawasan Taman Nasional Komodo (TN Komodo), khususnya di Pulau Padar, meningkat tajam.
Berdasarkan pantauan di lokasi, jalur treking menuju puncak Pulau Padar tampak padat dan sesak oleh wisatawan asing setiap harinya.
“Iya, ramai sekali. Hampir setiap hari saya membawa tamu ke Pulau Padar,” ungkap salah satu pemandu wisata di Labuan Bajo, Senin (6/10/2025) dilansir dari detikBali.
Ia menyebut, lonjakan pengunjung terjadi bukan hanya akhir pekan, tetapi juga di hari-hari biasa.
Menurutnya, mayoritas pengunjung dalam sepekan terakhir adalah wisatawan asal Cina yang sedang menikmati masa liburan nasional.
“Musim liburan China sekarang, setiap hari (kunjungan ke Pulau Padar) ramai,” katanya.
Sementara itu, pihak Imigrasi Labuan Bajo memastikan seluruh layanan keimigrasian berjalan lancar di tengah tingginya arus kunjungan.
“Kami terus memperkuat layanan pemeriksaan di pintu masuk utama agar arus wisatawan tetap lancar dan seluruh pengunjung mematuhi ketentuan izin tinggal,” tegas Charles.
Langkah ini juga menjadi bagian dari strategi menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan internasional, seiring meningkatnya perhatian dunia terhadap destinasi super prioritas Labuan Bajo.
Peningkatan jumlah wisatawan Cina turut memberi dampak langsung terhadap sektor ekonomi lokal, terutama di bidang akomodasi, transportasi wisata, hingga kuliner.
Pantauan LABUANBAJOVOICE.COM pada Minggu malam (5/10/2025) menunjukkan, kawasan pelataran Marina Labuan Bajo dan kuliner Kampung Ujung mulai dipadati wisatawan asal Cina yang bersantai di kafe, restoran, dan area waterfront.
Dengan tren positif ini, Labuan Bajo diharapkan mampu mempertahankan posisinya sebagai ikon pariwisata premium Indonesia Timur serta pusat wisata bahari internasional.
“Kami optimis, pariwisata Labuan Bajo akan terus tumbuh dengan dukungan semua pihak dan kesadaran menjaga kenyamanan serta keamanan wisatawan,” pungkas Charles.**
Tinggalkan Balasan