LABUANBAJOVOICE.COM — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas IV Komodo – Manggarai Barat kembali mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan disertai petir dan angin kencang di wilayah Kabupaten Manggarai Barat.
Prakiraan ini berlaku mulai Sabtu, 1 November 2025, pukul 08.00 WITA, hingga Minggu, 2 November 2025, pukul 08.00 WITA.
Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Manggarai Barat, Maria Patricia Christin Seran melalui rilis resmi yang diterima redaksi, menyampaikan bahwa kondisi cuaca di sebagian besar wilayah Manggarai Barat diprakirakan berawan pada pagi hari, berpotensi hujan petir pada siang hari, serta berawan kembali pada malam dan dini hari.
“Suhu udara berkisar antara 24 hingga 33 derajat Celsius, dengan kelembapan udara mencapai 60–95 persen. Kecepatan angin diperkirakan mencapai 30 kilometer per jam, sehingga masyarakat perlu waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi secara tiba-tiba,” ungkap Maria, Jum’at (31/10/2025).
BMKG juga merilis prakiraan cuaca wisata di Manggarai Barat untuk Sabtu, 1 November 2025. Berdasarkan pantauan di sembilan destinasi unggulan, sebagian besar wilayah wisata mengalami kondisi cuaca berawan pada pagi dan malam hari, namun berpotensi hujan petir dan hujan ringan pada siang hari.
- Labuan Bajo dan Gua Rangko: Berawan di pagi hari, hujan petir di siang hari, dan berawan kembali pada malam hingga dini hari. Suhu udara 25–33°C dengan kelembapan 60–90 persen.
- Pulau Kanawa, Pulau Komodo, dan Pulau Padar: Cuaca cenderung berawan sepanjang hari, dengan potensi hujan lokal di beberapa titik.
- Air Terjun Cunca Rami, Air Terjun Cunca Wulang, dan Danau Sano Nggoang: Diprakirakan mengalami hujan petir pada siang hari dengan kelembapan udara yang cukup tinggi, antara 65–95 persen.
- Pulau Rinca: Cuaca relatif berawan dari pagi hingga dini hari dengan suhu maksimum 33°C.
BMKG mengingatkan wisatawan dan pelaku wisata untuk memperhatikan kondisi cuaca sebelum beraktivitas di laut atau di kawasan wisata alam terbuka, terutama di destinasi air terjun dan wilayah perbukitan yang rawan longsor serta sambaran petir.
BMKG juga menegaskan agar masyarakat, nelayan, dan operator kapal wisata di kawasan Labuan Bajo dan sekitarnya tetap waspada terhadap peningkatan kecepatan angin yang dapat memicu gelombang tinggi secara lokal.
Aktivitas pelayaran dan rekreasi bahari sebaiknya memperhatikan update kondisi cuaca secara berkala melalui kanal resmi BMKG.
“Kami mengimbau masyarakat untuk menghindari berteduh di bawah pohon besar saat hujan petir, menjauh dari perairan terbuka, serta mengamankan peralatan dan benda ringan di sekitar rumah yang berpotensi terbawa angin kencang,” lanjut Maria.
Cuaca ekstrem seperti hujan disertai petir dan angin kencang berpotensi menimbulkan dampak terhadap aktivitas transportasi laut, penerbangan, serta sektor pariwisata yang menjadi tulang punggung ekonomi di Manggarai Barat.
Karena itu, BMKG mendorong pemerintah daerah, pengelola destinasi wisata, serta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi gangguan aktivitas.
Prakiraan ini juga diharapkan menjadi panduan bagi masyarakat dan wisatawan yang akan berkunjung ke Labuan Bajo dan sekitarnya, agar merencanakan perjalanan dengan memperhatikan faktor keselamatan.
“Cuaca ekstrem dapat terjadi secara lokal dan berdurasi singkat, sehingga kewaspadaan menjadi kunci utama. Kami akan terus memantau perkembangan kondisi atmosfer dan menginformasikannya secara real-time melalui kanal resmi BMKG,” tutupnya. **





Tinggalkan Balasan