Warga Desa Watu Manggar, Manggarai Barat Tuntut Pemasangan Listrik, PLN Janjikan Prioritas Jika Anggaran Tersedia
Belasan warga datangi Kantor PLN ULP Labuan Bajo untuk sampaikan aspirasi atas ketimpangan akses listrik di tiga kampung yang masih bergantung pada lampu pelita

LABUANBAJOVOICE.COM – Belasan warga dari Desa Watu Manggar, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat, mendatangi Kantor PT PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Labuan Bajo pada Rabu (23/4/2025). Mereka datang untuk menyampaikan keluhan terkait belum tersedianya jaringan listrik di wilayah mereka, khususnya di tiga anak kampung yakni Kampung Sangka, Londang, dan Paurundang.
Alfons Hensi, salah satu warga Kampung Sangka, menyampaikan bahwa sejak dahulu hingga tahun 2025 ini, wilayah mereka belum pernah dialiri listrik dari negara. Kedatangan mereka ke kantor PLN adalah bentuk aspirasi agar segera dilakukan pembangunan jaringan listrik.
“Tujuan kedatangan kami bersama teman-teman pada hari ini untuk meminta pemasangan jaringan listrik melalui PLN ULP Labuan Bajo, karena dari dulu hingga sekarang desa kami belum tersentuh jaringan listrik,” ujarnya usai melakukan pertemuan dengan pihak PLN.
Pria berusia 54 tahun itu mengisahkan bahwa warga selama ini hanya mengandalkan lampu pelita berbahan kaleng bekas dan sumbu kapas untuk penerangan di malam hari. Kondisi ini diperparah dengan sulitnya akses terhadap minyak tanah dan mahalnya harga di pasaran.
Ia juga menambahkan bahwa kurangnya penerangan berdampak besar terhadap pendidikan anak-anak di desa, yang kesulitan belajar di malam hari.
“Desa kami hanya berjarak kurang dari satu kilometer dari Desa Rego yang sudah teraliri listrik. Watu Manggar adalah desa pemekaran dari Rego, jadi kami berharap hak yang sama,” tegas Alfons.
Sekretaris Desa Watu Manggar, Belasius Luga, mengungkapkan bahwa desa mereka dihuni oleh 335 Kepala Keluarga (KK) dan terdiri dari sekitar 235 rumah. Sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai petani. Ia berharap kehadiran mereka hari itu dapat mempercepat proses masuknya listrik ke desa mereka.
“Setelah pulang dari sini, tentu harapan kami PLN segera hadir di desa kami. Tadi kami sudah mendapatkan gambaran seperti apa prosesnya nanti,” katanya.
Senada dengan itu, tokoh pemuda setempat, Bonefasius Yosdan, menekankan pentingnya listrik bagi kemajuan desa, terutama dalam menunjang sektor pendidikan, kesehatan, serta kegiatan ekonomi masyarakat.
Menanggapi aspirasi warga, Manager PLN ULP Labuan Bajo, Virtus Gita Anggara, mengatakan bahwa Desa Watu Manggar telah masuk dalam rencana perluasan jaringan listrik. Namun, realisasinya bergantung pada ketersediaan anggaran dari pemerintah pusat melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Semua desa di Manggarai Barat harus segera dapat listrik, namun memang kami harus melihat dari perencanaan anggaran yang ada. Karena untuk desa-desa, sumber anggarannya dari APBN,” jelas Anggara.
Ia juga menambahkan bahwa PLN telah mencatat kebutuhan fasilitas umum yang memerlukan listrik di Watu Manggar, termasuk sekolah, rumah ibadah, dan kantor desa.
“Harapan dari desa supaya segera dapat listrik, dan kami akan dorong hal ini dalam pengusulan anggaran,” pungkasnya.
Dengan adanya pertemuan ini, warga Desa Watu Manggar berharap segera ada tindak lanjut konkret dari pihak PLN dan pemerintah, demi memenuhi hak dasar mereka atas penerangan dan kemajuan pembangunan desa.
Penulis: Hamid