Travel

Wae Rebo, Kampung Diatas Awan Kembali Dibuka: Destinasi Wisata Budaya yang Wajib Dikunjungi

Per 10 Maret 2025, destinasi wisata Wae Rebo kembali dibuka

LABUANBAJOVOICE.COM – Setelah hampir dua bulan ditutup akibat pemulihan pasca bencana longsor, Desa Wisata Wae Rebo akhirnya akan kembali dibuka untuk umum pada 10 Maret 2025. Kabar baik ini diumumkan langsung melalui akun Instagram resmi Lembaga Pelestari Budaya Wae Rebo (LPBW), @waerebo.official.

Penutupan sementara selama hampir dua bulan ini dimanfaatkan untuk melakukan berbagai perbaikan dan evaluasi terhadap pengelolaan wisata Wae Rebo yang telah berjalan selama 18 tahun. Menurut data LPBW, sepanjang tahun 2024 Wae Rebo mencatat kunjungan hingga 11 ribu wisatawan, jumlah yang sesuai dengan kapasitas dan daya tampung desa wisata ini.

Wakil Ketua LPBW, Benyamin Semandu, menekankan bahwa selain perbaikan infrastruktur, sosialisasi kepada masyarakat juga menjadi fokus utama sebelum pembukaan kembali Wae Rebo. Tujuannya adalah agar masyarakat tetap menjalankan pekerjaan utama mereka sebagai petani, sehingga jika terjadi penutupan wisata di masa depan, dampak ekonomi yang dirasakan tidak terlalu signifikan.

“Kami mengadakan sosialisasi kepada kelompok ojek wisata, kelompok masak Mama-Mama Wae Rebo, serta masyarakat secara umum. Kami ingin menekankan bahwa sektor wisata harus berjalan beriringan dengan mata pencaharian utama warga sebagai petani, agar mereka tetap memiliki penghasilan meskipun terjadi penutupan sementara,” ujar Benyamin melalui rilis yang diterima media, Selasa 04 Maret 2025.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai, Aloisius Jebarut, mengapresiasi kerja keras Pokdarwis Wae Rebo dan mengajak wisatawan untuk kembali merencanakan perjalanan ke Wae Rebo.

“Kami berharap wisatawan yang selama ini menunda kunjungannya bisa kembali merencanakan perjalanan mereka. Apresiasi tinggi kami berikan kepada Pokdarwis Wae Rebo yang selalu sigap dalam menyampaikan kondisi terkini, terutama terkait faktor cuaca yang bisa mempengaruhi keamanan dan kenyamanan wisatawan,” jelas Aloisius.

Senada dengan hal tersebut, Plt. Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Fransiskus Xaverius Teguh, menilai bahwa keputusan menutup sementara Wae Rebo adalah langkah bijak yang mengutamakan keselamatan. Ia juga memuji kesiapan masyarakat dalam menghadapi kondisi darurat dan menyampaikan informasi kepada wisatawan.

“Keputusan penutupan sementara adalah langkah yang sangat tepat demi keselamatan wisatawan dan masyarakat setempat. Kami sangat mengapresiasi semangat gotong royong yang ditunjukkan oleh warga Wae Rebo dalam memastikan kawasan ini siap dibuka kembali dengan kondisi yang lebih aman,” ujar Frans sapaan akrabnya.

Lebih lanjut, ia mengajak wisatawan untuk tetap menjaga kelestarian budaya dan alam Wae Rebo. “Mari kita bersama menjaga Wae Rebo agar tetap menjadi destinasi wisata yang aman, nyaman, dan berkelanjutan. Kami juga mengimbau kepada wisatawan untuk selalu mengikuti aturan yang berlaku serta menjaga kebersihan lingkungan saat berkunjung,” tambahnya.

Keindahan Wae Rebo yang Tak Tergantikan

Dikenal sebagai “Desa di Atas Awan”, Wae Rebo menawarkan pesona alam yang memukau dengan rumah adat Mbaru Niang yang unik dan eksotis. Selain menikmati panorama pegunungan yang asri, wisatawan juga dapat merasakan langsung kehangatan budaya masyarakat lokal, menjadikan perjalanan ke Wae Rebo sebagai pengalaman yang tak terlupakan.

Dengan dibukanya kembali destinasi ini, kini saatnya bagi para wisatawan untuk kembali menyusun rencana perjalanan mereka dan merasakan keindahan serta kearifan lokal yang khas dari Wae Rebo.

Jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi Wae Rebo! Nikmati pesonanya, hormati budayanya, dan jadilah bagian dari pariwisata yang berkelanjutan di Nusa Tenggara Timur!

Penulis: Hamid

Show More

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://t.me/labuanbajovoice
Back to top button
error: Content is protected !!