Virgi adalah anak pertama dari empat bersaudara. Di mata masyarakat Kolang, ia telah menjelma menjadi simbol kebangkitan semangat pemuda kampung. Kisahnya menyentuh, membumi, namun juga mengudara—secara harfiah.

“Kami mengangkat kepala, bukan karena kemewahan, tapi karena kemuliaan hati anak-anak kampung yang tidak takut bermimpi besar. Virgi telah membuktikan, langit bukan batas. Ia adalah panggung bagi mereka yang berani,” tambah Kanisius.

Menutup pernyataannya, Kanisius mengajak semua pemangku kepentingan untuk mendukung pemuda-pemudi Manggarai Barat dalam menggapai masa depan mereka.

“Mari kita jadikan kisah Virgi sebagai titik tolak membangun semangat baru di kalangan generasi muda. Dan seperti kata ayahnya, ‘semua terjadi karena kemurahan Tuhan.’ Kini, langit bukan hanya tempat bagi pesawat—tetapi juga tempat bagi harapan yang terbang tinggi,” pungkasnya.***