“Kami imbau masyarakat agar tidak mudah percaya dan menyebarkan informasi sebelum ada klarifikasi resmi dari pihak kepolisian. Cek fakta dan sumbernya agar tidak menimbulkan keresahan,” katanya.
Pihak kepolisian juga menyoroti cepatnya narasi palsu tersebut menyebar hingga membuat masyarakat di Desa Wae Moto dan sekitarnya sempat panik. Padahal, peristiwa tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan upaya penculikan anak.
“Isu ini menjadi contoh nyata bagaimana informasi salah bisa menyebar cepat dan memicu kepanikan. Kami harap masyarakat bisa lebih bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi,” tutupnya.**
Halaman
Tinggalkan Balasan