“Ini adalah cara gereja bersama dengan stakeholder untuk mengambil peran dalam merawat budaya melalui event-event termasuk dalam event berbasis Religi,” ujar Frans Teguh dilansir dari page facebook BPO Labuan Bajo Flores.

Ia menyampaikan, glorifikasi kita kepada Tuhan Sang Pencipta diselaraskan dengan kerja kita dalam merawat alam ciptaan dan budaya.

Sembari menampilkan karnaval budaya dari berbagai komunitas, berlangsung juga perarakan Patung Bunda Maria Assumpta Nusantara.

“Patung Bunda Maria Assumpta Nusantara ini memberikan simbol perdamaian, persaudaraan dan persatuan sebagai sesama umat Allah,” ujar Plt. Direktur Utama BPO Labuan Bajo Flores itu.

Puncak acara karnaval berpusat di kawasan Marina Waterfront Labuan Bajo, dan ditutup tarian kolosal yang melibatkan 600 penari yang terdiri dari siswa-siswi SMKS Stella Maris Labuan Bajo.

“Panitia telah mencatat, bahwa jumlah pengunjung yang hadir di hari ketiga kegiatan ini sebanyak 12 ribu pengunjung,” tutup Frans Teguh.

Penulis: Hamid