Tantangan Sosial dan Budaya bagi Perkembangan Wisata Labuan Bajo Sejak Ditetapkan sebagai Daerah Pariwisata Super Prioritas

Tarian Caci khas Manggarai. Foto: Perkim.id

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp LabuanBajoVoice.Com

+ Gabung

Pelibatan masyarakat dalam upaya pelestarian budaya sangat penting. Masyarakat lokal perlu merasa memiliki dan bertanggung jawab atas warisan budaya mereka. Partisipasi aktif dalam kegiatan budaya dan inisiatif pelestarian akan memperkuat identitas budaya dan mencegah hilangnya tradisi yang berharga. Dengan demikian, meskipun tantangan dalam menjaga budaya lokal di tengah berkembangnya sektor pariwisata cukup besar, melalui kolaborasi dan komitmen bersama, pelestarian budaya dapat terus diupayakan untuk generasi mendatang.

Konflik Antara Pariwisata dan Kehidupan Masyarakat

Bacaan Lainnya

Pengembangan pariwisata di Labuan Bajo sebagai Daerah Pariwisata Super Prioritas telah membawa berbagai dampak bagi masyarakat lokal. Salah satu tantangan utama yang muncul adalah konflik antara pariwisata dan kehidupan sehari-hari masyarakat. Konflik ini sering kali berpusat pada alih fungsi lahan, akses terhadap sumber daya alam, dan perubahan nilai-nilai sosial.

Alih fungsi lahan merupakan salah satu isu paling krusial. Banyak lahan pertanian dan hutan yang dialihfungsikan menjadi area pariwisata, seperti hotel, restoran, dan fasilitas hiburan lainnya. Alih fungsi ini tidak hanya mengurangi lahan pertanian produktif tetapi juga mengancam keberlanjutan lingkungan. Sebagai contoh, kasus pengalihan lahan di Desa Komodo untuk pembangunan resort mewah sempat menimbulkan ketegangan antara pengembang dan masyarakat setempat yang kehilangan mata pencahariannya sebagai petani dan nelayan.

Pos terkait