Sekaligus, tambah dia, dapat mengurangi tekanan aktivitas di kawasan laut yang selama ini menjadi monosentrik produk wisata Labuan Bajo.
Menurut Frans, diversifikasi produk ini menjadi sesuatu yang penting agar dapat menjaga keseimbangan ekosistem antara darat dan laut.
“Parapuar menjadi cara kita untuk mengembangkan destinasi alternatif, karena kita ingin mengurai tekanan dan juga mengurangi monosentrik produk,” ungkap Plt Direktur Umum BPO Labuan Bajo Flores itu.
Kegiatan pariwisata, menurut dia, selama ini mungkin lebih banyak di laut, bisa juga kita arahkan ke area culture dan nature yang kebanyakan aktivitasnya bisa dilakukan di darat.
“Parapuar dalam pembangunannya pun, mengedepankan konsep harmoni dengan alam 3ECNC yaitu Etno, Eco, edu, Culture & Nature Conservation,” tambah Frans.
Dikatakan Frans, kawasan Parapuar sendiri, lahan seluas 129,6 Ha telah memiliki status HPL sehingga clean and clear untuk peluang investasi dan
“Pada Kamis 8 Agustus 2024 akan dilaksanakan Ground breaking oleh Eiger Indonesia untuk pembangunan Eiger Adventure Store & Eiger Coffee. Peluang investasi di Parapuar juga masih sangat terbuka dengan 23 lot area tematik,” terangnya.
Tinggalkan Balasan