LABUANBAJOVOICE.COM — Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, secara resmi membuka Kongres Biasa PSSI Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) 2025 yang digelar di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, pada Sabtu malam, 29 November 2025.
Agenda strategis tahunan ini dihadiri oleh seluruh pengurus PSSI kabupaten/kota se-NTT serta sejumlah perwakilan klub sepak bola dari berbagai daerah.
Dari podium kongres, Yunus tidak hanya mengapresiasi, tetapi secara terbuka memuji kemajuan sepak bola NTT yang ia sebut sebagai salah satu wilayah paling dinamis dan progresif dibandingkan provinsi lain di Indonesia.
“Kita tahu dari hampir seluruh PSSI provinsi se-Indonesia yang sangat dinamis dan melaksanakan semua programnya adalah PSSI Nusa Tenggara Timur. Bahkan yang sangat mengagumkan, pelaksanaan Liga 4 Nusa Tenggara Timur yang penonton suporternya terbanyak seluruh Indonesia,” ujar Yunus.
Pernyataan itu bukan basa-basi. Yunus mengungkap, pihaknya rutin menerima kiriman video pertandingan Liga 4 NTT dari para pengurus daerah.
Video tersebut, katanya, sampai membuat Ketua Umum PSSI terkejut sekaligus bangga, terutama melihat antusiasme suporter yang melampaui banyak kompetisi amatir di provinsi lain.
Ia menegaskan bahwa provinsi ini telah menjadi contoh nyata bagaimana kompetisi akar rumput dapat hidup karena dorongan masyarakat, bukan karena subsidi besar dari pusat.
Ia menyampaikan apresiasi resmi dari PSSI pusat atas konsistensi NTT dalam menjalankan seluruh program nasional, mulai dari pelatihan perwasitan hingga pengembangan kompetisi.
“Hampir semua program PSSI, pelatihan wasit, semuanya hampir diselenggarakan oleh PSSI Provinsi NTT. Maka kita apresiatif dan mengucapkan terima kasih,” ucapnya.
Yunus juga memberikan kredit untuk para pengurus kabupaten/kota serta manajer klub yang terus menghidupkan kompetisi daerah meskipun tidak melihat keuntungan material yang signifikan.
Baginya, NTT hari ini bekerja lebih dari sekadar administrasi; mereka menjaga nyala ekosistem sepak bola.
Menjawab aspirasi para pengurus terkait minimnya perlengkapan, Yunus memastikan bahwa tahun depan PSSI pusat akan digerakkan untuk memberikan bantuan besar-besaran, terutama dukungan bola resmi.
Ia menjanjikan distribusi 5.000 hingga 10.000 bola mulai tahun depan, sebuah langkah yang disebutnya sebagai investasi jangka panjang untuk memperkuat kompetisi usia dini dan amatir.
Dalam bagian paling visioner dari pidatonya, Yunus mengumumkan rencana besar: NTT harus menjadi salah satu basis suplai pemain tim nasional, baik kelompok umur maupun senior.
Untuk mencapai target itu, ia menyebut sudah ada kesepakatan strategis antara dirinya dan Ketua PSSI NTT mengenai percepatan pembinaan.
Strategi percepatan itu akan difokuskan pada penguatan kompetisi usia dini, seleksi berjenjang, penyempurnaan database pemain, serta integrasi lebih intens antara pelatih elite PSSI dengan klub-klub lokal di NTT.
Dengan kata lain, NTT tidak lagi hanya menjadi tuan rumah kompetisi meriah dan penuh energi, tetapi didorong naik kelas menjadi pusat produksi talenta nasional dalam sistem sepak bola Indonesia yang terus berusaha berbenah.**






Tinggalkan Balasan