LABUANBAJOVOICE.COM — Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) mencatat lima destinasi wisata terpopuler atau top of mind wisatawan di kawasan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat. Menariknya, seluruh spot favorit tersebut berada di wilayah perairan Labuan Bajo — empat di antaranya masuk dalam kawasan Taman Nasional Komodo (TNK).

Plt. Direktur Utama BPOLBF, Dwi Marhen Yono, menyebut Pulau Padar masih menempati posisi teratas sebagai destinasi paling banyak dikunjungi dan menjadi ikon visual wisata Labuan Bajo yang viral secara global.

“Nomor 1 tetap Pulau Padar. Pulau Padarnya dengan trekking, bisa foto di puncak Pulau Padar itu yang memang jadi viral karena bagus,” ujar Marhen di Labuan Bajo, Selasa (11/11/2025).

Selain Pulau Padar, empat destinasi lainnya yang paling diminati wisatawan adalah Pulau Rinca, Pink Beach, Pulau Komodo, dan Pulau Kelor.

Dari kelimanya, hanya Pulau Kelor yang berada di luar kawasan Taman Nasional Komodo, namun kini tengah dikaji pengelolaannya agar lebih tertata dan nyaman bagi wisatawan.

“Pulau Kelor ini di luar kawasan Taman Nasional Komodo. Nanti yang ini kita akan bahas lagi dengan Pak Bupati biar menjadi kawasan yang bisa orang nyaman ke sana, ada pintu masuknya, ada petugasnya, ada toiletnya,” jelas Marhen.

BPOLBF bersama Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat akan memperkuat kolaborasi pengembangan Pulau Kelor agar dapat menjadi alternatif destinasi wisata bahari yang aman, bersih, dan terkelola dengan baik, tanpa mengurangi daya tarik destinasi utama di dalam TN Komodo.

Sementara itu, Pink Beach juga semakin viral dan menjadi incaran wisatawan, terutama pecinta fotografi bawah laut, snorkeling, dan diving.

Keindahan pasir berwarna merah muda dengan latar biru laut Flores menjadikannya salah satu spot eksotis dunia yang terus menarik perhatian wisatawan internasional.

“Yang lagi viral juga adalah Pink Beach. Mereka juga pengen foto-foto, snorkeling, diving di area Pink Beach yang ada di kawasan Taman Nasional Komodo. Jadi yang lain-lain ini menjadi pelengkap, termasuk pulau-pulau sekitar dan ada juga 42 titik diving yang ada di Taman Nasional Komodo,” jelas Marhen.

Kawasan TN Komodo kini menjadi rumah bagi 42 titik penyelaman berkelas dunia, menjadikannya salah satu surga diving terbaik di Asia Tenggara. Aktivitas bawah laut menjadi pelengkap sempurna bagi wisata trekking di Pulau Padar dan wisata satwa di Pulau Komodo serta Pulau Rinca.

Lebih jauh, Marhen menegaskan bahwa target kunjungan wisatawan tahun 2025 ditetapkan sebanyak 500 ribu wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Hingga awal November, capaian kunjungan telah mencapai sekitar 390 ribu orang.

“Jadi tahun ini target kita akan ada 500 ribu wisatawan yang datang ke Labuan Bajo,” jelasnya.

Ia optimistis sisa target sebesar 110 ribu wisatawan dapat tercapai menjelang akhir tahun, mengingat momentum liburan akhir tahun dan perayaan pergantian tahun baru biasanya menjadi puncak kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo.

“Sekarang ini sudah di angka 390-an ribu. Bisa kekejar, tinggal sisa dua bulan, puncaknya nanti di tahun baru akan terkejar,” optimis Marhen.

Capaian ini menunjukkan konsistensi Labuan Bajo sebagai Destinasi Super Prioritas Nasional (DSPN) yang terus berkembang.

Namun, BPOLBF juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kunjungan wisata dan daya dukung lingkungan, terutama di kawasan TN Komodo yang merupakan warisan dunia UNESCO.

Penguatan infrastruktur dasar, sistem tiket digital, pengelolaan sampah, hingga kapasitas pemandu wisata terus ditingkatkan agar wisatawan mendapatkan pengalaman berkualitas dan berkelanjutan.

Langkah ini sekaligus menjadi fondasi bagi Labuan Bajo untuk menuju wisata premium berkelanjutan, di mana kualitas pengalaman, konservasi, dan pemberdayaan masyarakat lokal menjadi prioritas utama.**