LABUANBAJOVOICE.COM — Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Perindo Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Simson Alberthinus Lawa, melakukan kunjungan politik perdananya ke Kabupaten Manggarai Barat, Selasa (5/8/2025), sejak ditunjuk oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) sebagai pimpinan sementara partai di tingkat provinsi.
Kunjungan ini merupakan bagian dari safari politik menyeluruh ke seluruh kabupaten/kota di NTT, dengan tujuan mengonsolidasikan kekuatan partai dan membangun komunikasi lintas struktur menjelang Pemilu 2029.
Di Manggarai Barat, Simson diterima langsung oleh Plt. Ketua DPD Perindo Manggarai Barat, Hasanudin, yang juga anggota DPRD Kabupaten Manggarai Barat dari daerah pemilihan (dapil) 1.
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan penuh diskusi itu, hadir pula anggota DPRD Perindo lainnya, Bernadus Ambat, Bendahara DPD Getrudis Naus, serta sejumlah pengurus lainnya.
Sementara dari pihak DPW, Simson turut didampingi Sekretaris Arieston Dappa dan Bendahara DPW Perindo NTT.
Dalam sambutannya, Simson menegaskan bahwa kunjungan ini bukan untuk memberikan instruksi dari atas, melainkan lebih pada mendengar dan berdiskusi langsung dengan pengurus kabupaten.
“Di Manggarai Barat, tidak ada arahan. Kita diskusi saja. Karena Perindo bukan hanya organisasi politik, tapi harus menjadi corong kepentingan publik, apalagi kita punya media,” ujarnya.
Menurut Simson, pengangguran menjadi isu sentral yang harus diperjuangkan oleh Partai Perindo di Manggarai Barat, bersamaan dengan isu-isu krusial lainnya seperti UMKM dan ketahanan pangan.
Ia juga menggulirkan gagasan inovatif: membuat podcast resmi Partai Perindo yang akan menampilkan para anggota legislatif dari partai tersebut, termasuk tokoh-tokoh lokal. Saat ini, Perindo NTT memiliki 46 kursi legislatif di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
“Artinya, kita punya 46 narasumber. Kita ingin buat podcast, undang anggota DPRD, tokoh-tokoh lokal. Tujuannya menjaga eksistensi pemimpin kita di daerah agar tetap hadir dan didengar publik menuju 2029,” jelasnya.
Simson menegaskan bahwa materi komunikasi partai ke depan harus kuat namun tetap santun, dan podcast ini akan menjadi alat strategis untuk menyampaikan visi dan program kerja partai.
Dalam kesempatan yang sama, Plt. Ketua DPD Perindo Manggarai Barat, Hasanudin, menyampaikan bahwa struktur kepengurusan DPD telah rampung.
Fokus ke depan adalah pembenahan Pengurus Anak Cabang (PAC) dan pembentukan anak ranting hingga tingkat paling bawah.
“Komposisi pengurus kita juga sudah memenuhi kuota keterwakilan perempuan sebesar 30 persen. Ini bentuk komitmen kita terhadap politik yang inklusif,” ujar Hasanudin.
Hasanudin juga menyambut baik ide podcast dari DPW, yang menurutnya bisa menjadi medium edukatif bagi kader dan masyarakat.
Dalam diskusi strategis tersebut, Hasanudin turut mengangkat tantangan lokal yang perlu menjadi perhatian Perindo, terutama soal ketahanan pangan dan penguatan UMKM.
Menurutnya, meskipun Manggarai Barat (Mabar) dikenal sebagai destinasi pariwisata unggulan, ketersediaan pangan masih tergolong rendah dan harus disuplai dari luar daerah. Sementara sektor UMKM lokal belum berkembang secara maksimal.
“UMKM belum efektif. Sarana dan prasarana belum terlalu masif didukung pemerintah. Banyak produk UMKM yang beredar justru berasal dari luar. Hotel-hotel pun cenderung mengambil bahan pangan dari luar karena mengejar kualitas,” ungkap politisi muda itu.
Pertemuan ini juga menjadi langkah awal konsolidasi partai menghadapi Pemilu 2029. Baik di tingkat DPW maupun DPD, Partai Perindo ingin membangun struktur organisasi yang kuat, serta menyiapkan kader-kader potensial yang bisa berkontribusi nyata dalam pembangunan daerah.
“Perindo harus siap dari sekarang. Bukan hanya struktur, tapi juga SDM-nya. Kita ingin hadir lebih awal di tengah masyarakat,” tegas Simson menutup pertemuan.*
Tinggalkan Balasan