Travel

Pemkab Manggarai Barat Dorong Pengembangan Desa Wisata sebagai Alternatif Destinasi Pariwisata

Pemkab Manggarai Barat kembangkan desa wisata sebagai salah satu tempat wisata bagi para pengunjung

LABUANBAJOVOICE.COM | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus mendorong pengembangan desa wisata sebagai alternatif destinasi bagi wisatawan mancanegara dan domestik yang berkunjung ke destinasi super prioritas (DSP) Labuan Bajo.

Kepala Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan (Disparekrafbud) Manggarai Barat, Stefanus Jemsifori, menyatakan bahwa pariwisata di Labuan Bajo tidak hanya terbatas pada atraksi alam di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK), tetapi juga meliputi desa-desa wisata dengan keindahan alam, budaya, dan kuliner yang menarik.

Wisata di Labuan Bajo tidak hanya atraksi alam di kawasan Taman Nasional Komodo, tapi ada desa wisata yang tidak kalah atraktif dengan keindahan alam, budaya, dan kulinernya,” ujarnya, Sabtu (8/02/2025).

Menurutnya, beberapa desa wisata telah siap menerima kunjungan wisatawan, seperti Desa Wisata Wae Lolos, Kecamatan Sano Nggoang yang dikenal sebagai desa seribu air terjun, serta Desa Wisata Siru yang menawarkan agrowisata Ngalor Kalo, yaitu wisata berbasis pertanian.

Selain itu, tambahnya, Pantai Mberenang di Desa Watu Tiri, Kecamatan Lembor Selatan, yang telah diluncurkan sebagai daerah tujuan wisata (DTW) oleh Pemkab Manggarai Barat pada akhir Januari 2025, juga menjadi salah satu destinasi potensial.

Yang lebih dekat bisa menikmati atraksi budaya di Kaper Desa Golo Bilas atau Desa Wisata Liang Ndara di Kecamatan Mbeliling,” tambahnya.

Sejauh ini, kata Stefanus, wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo juga menikmati berbagai destinasi wisata desa, seperti Gua Rangko dan wisata kayak di Desa Wisata Tanjung Boleng, Air Terjun Cunca Wulang di Desa Cunca Wulang, serta Bukit Porong di Desa Coal.

Sementara itu, destinasi wisata di luar kawasan TNK yang dikelola Disparekrafbud Manggarai Barat juga menawarkan berbagai pilihan, seperti Gua Batu Cermin, Pulau Kelor, Puncak Waringin, Cunca Wulang, Gua Rangko, dan Ekowisata Ngalor Kalo.

Pemkab Manggarai Barat berharap pengembangan desa wisata ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Untuk itu, melalui program pengembangan desa wisata Fasilitasi Masyarakat Desa Wisata (Fasmadewi) Tahun 2025, pihaknya menargetkan pengembangan dua desa, yakni Desa Watu Tiri dan Desa Warloka Pesisir.

Pada bulan Maret ini, program Fasmadewi akan dijalankan selama 10 bulan sehingga bulan Desember nanti kami akan luncurkan,” kata Stefanus.

Sebelumnya, Pemkab Manggarai Barat mencatat jumlah kunjungan wisatawan sepanjang tahun 2024 mencapai 411.349 orang, terdiri atas 181.586 wisatawan nusantara dan 229.763 wisatawan mancanegara.

Dengan terus berkembangnya desa wisata, diharapkan sektor pariwisata Labuan Bajo semakin inklusif dan memberikan manfaat ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat lokal.

Penulis: Hamid

Show More

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://t.me/labuanbajovoice
Back to top button
error: Content is protected !!