Kepala Bidang Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Manggarai Barat, Zulfikar, mengapresiasi langkah Yayasan St. Damian Binongko.

Menurutnya, pembukaan akses ini bukan hanya menambah pilihan destinasi wisata publik, tetapi juga menjadi contoh sinergi antar-lembaga.

“Kami berharap inisiatif ini menjadi inspirasi bagi pihak lain dalam memperjuangkan ruang publik. Kolaborasi pemerintah, komunitas lokal, dan sektor swasta sangat penting untuk menciptakan destinasi yang bersih, aman, dan nyaman sesuai nilai Sapta Pesona,” katanya.

Hadir mewakili Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi, Frans Teguh, menekankan pentingnya pengembangan destinasi yang berorientasi pada kualitas dan keberlanjutan.

“Program unggulan kami adalah ‘Pariwisata Naik Kelas’, yang menitikberatkan pada wisata bahari, kuliner, wellness, serta penguatan SDM pariwisata. Gerakan Wisata Bersih juga menjadi prioritas agar destinasi Indonesia kompetitif secara global,” jelas Frans.