Menurutnya, tata ruang kini menjadi salah satu Key Performance Indicator (KPI) Pembangunan Dunia, sebab wilayah dengan tata ruang tertib akan lebih efisien menarik investasi.
“Kalau tata ruangnya beres, investasi akan lebih cepat masuk dan manfaatnya bisa dirasakan langsung masyarakat,” ujarnya.
Nazieb juga menekankan pentingnya penerapan Special Planning Policy atau kebijakan ruang spasial lintas sektor.
Ia meminta seluruh kepala dinas tata ruang memperkuat koordinasi dengan instansi terkait, termasuk TNI untuk wilayah udara dan pertahanan, serta Kementerian ESDM dan KKP untuk aspek bawah tanah dan laut.
Ia juga menyoroti sejumlah daerah yang belum menuntaskan RTRW, seperti Kabupaten Manggarai Timur, yang akan mendapat pendampingan teknis dan dukungan pendanaan.
“Daerah-daerah yang belum menyusun RTRW akan kita bantu, baik melalui dukungan teknis dari RTRW-PPM maupun bantuan pendanaan,” jelasnya.
Nazieb menutup dengan menegaskan bahwa penataan ruang bukan sekadar peta pembangunan, tetapi arah masa depan kesejahteraan masyarakat.





Tinggalkan Balasan