Nazieb menegaskan, pemerintah tengah berupaya menata ruang secara lebih produktif dengan mendorong konsep “Flores untuk Flores”, yakni mengoptimalkan potensi lahan dan sumber daya lokal agar mampu memenuhi kebutuhan wilayahnya sendiri.

“Kita tata ruangnya. Gimana caranya supaya telur ini sebisa mungkin tidak impor dari pulau lain. Ada demand di sini, tinggal bagaimana supply-nya kita dorong dari Flores untuk Flores oleh Flores,” tegasnya.

Nazieb mengungkapkan, pemerintah bersama Gubernur NTT dan sejumlah pejabat terkait sedang menyiapkan pengembangan “ring utara Flores” sebagai kawasan pertanian terpadu. Kawasan ini akan menjadi sumber pasokan utama bahan makanan untuk mendukung aktivitas wisata di Labuan Bajo dan destinasi sekitar.

“Jadi jangan hanya buat jalan, tapi arahkan agar kawasan utara ini jadi sumber pasokan pangan. Ini hal sederhana tapi berdampak besar,” ujarnya.

Selain sektor pangan, Nazieb menyoroti pentingnya tata ruang yang tertib sebagai fondasi investasi dan pembangunan berkelanjutan.